Surabaya: Motif penganiayaan yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur terhadap kekasihnya Dini Sera Afrianti terungkap. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, menyebut motifnya lantaran Ronald sakit hati terhadap korban.
"Keduanya sempat cekcok di dalam lift usai keluar dari Blackhole KTV. Motif sakit hati, pelaku Ronald juga terkontaminasi alkohol," kata Hendro di Surabaya, Rabu, 11 Oktober 2023.
Disinggung apakah sakit hati karena cinta segitiga atau karena Dini diduga tengah hamil dua bulan, Hendro tak menjelaskan. Kata dia Ronald sempat ditampar oleh Dini sehingga melakukan respon dengan melakukan penganiayaan.
"Salah satu adegan di dalam lift, ada adegan Dini menampar Ronald. Ditampar, baru dia melakukan respons, respons itu luas," jelasnya.
Dalam rekonstruksi kemarin, lanjut Hendro, pihaknya telah melakukan 60 adegan di lima titik. Mulai dari Blackhole KTV, lift, parkiran basement, apartemen dan National Hospital.
Kemudian ada fakta baru yang ditemukan saat mereka berdua berada di dalam lift. Fakta tersebut berupa kekerasan dengan memukul korban menggunakan botol minuman, yang diperagakan saat rekonstruksi.
"Kemudian saat di basement ada si pelaku melihat korban berada di sisi kendaraan yang sedang duduk, mengajak masuk ke dalam kemudi kendaraan, mengajak korban pulang, namun tidak ada kata awas dari pelaku, yang mana kemungkinan kalau dia gerakkan kendaraan dapat melukai korban," ungkapnya.
Surabaya: Motif
penganiayaan yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur terhadap kekasihnya Dini Sera Afrianti terungkap. Kasat Reskrim Polrestabes
Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, menyebut motifnya lantaran Ronald sakit hati terhadap korban.
"Keduanya sempat cekcok di dalam lift usai keluar dari Blackhole KTV. Motif sakit hati, pelaku Ronald juga terkontaminasi alkohol," kata Hendro di Surabaya, Rabu, 11 Oktober 2023.
Disinggung apakah sakit hati karena cinta segitiga atau karena Dini diduga tengah hamil dua bulan, Hendro tak menjelaskan. Kata dia Ronald sempat ditampar oleh Dini sehingga melakukan respon dengan melakukan penganiayaan.
"Salah satu adegan di dalam lift, ada adegan Dini menampar Ronald. Ditampar, baru dia melakukan respons, respons itu luas," jelasnya.
Dalam rekonstruksi kemarin, lanjut Hendro, pihaknya telah melakukan 60 adegan di lima titik. Mulai dari Blackhole KTV, lift, parkiran basement, apartemen dan National Hospital.
Kemudian ada fakta baru yang ditemukan saat mereka berdua berada di dalam lift. Fakta tersebut berupa kekerasan dengan memukul korban menggunakan botol minuman, yang diperagakan saat rekonstruksi.
"Kemudian saat di basement ada si pelaku melihat korban berada di sisi kendaraan yang sedang duduk, mengajak masuk ke dalam kemudi kendaraan, mengajak korban pulang, namun tidak ada kata awas dari pelaku, yang mana kemungkinan kalau dia gerakkan kendaraan dapat melukai korban," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)