Klaten: Pemkab Klaten menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) polio, setelah ditemukan kasus positif di kabupaten tersebut. Berdasarkan data Dinkes Klaten, seorang anak berinisial N, 6 diketahui positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Itu habis pulang ke Sampang, Madura karena ibunya melahirkan. Dia warga Kecamatan Manisrenggo dan dmberada di Sampang selama 1,5 bulan. Selang empat hari balik dari Sampang dia demam," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, di Klaten, Kamis, 4 Januari 2024.
Selain demam, gejala lain yang dialami N yaitu kakinya tidak kuat untuk berjalan atau mengalami kelumpuhan. Selanjutnya, N diperiksakan ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Setelah melewati pemeriksaan laboratorium, ditemukan virus polio. Pihak RS kemudian mendiagnosa N positif polio.
"Kami koordinasi dengan dinas terkait di Sampang. Dan memang itu kasus yang didapat di sana. Karena lingkungan di sana dinyatakan positif (polio)," imbuhnya.
Setelah temuan positif polio di Manisrenggo tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan Klaten sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) polio. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan.
"Dimana meskipun hanya ada satu kasus penyakit di 17 penyakit salah satunya polio dari sebelumnya tidak ada, maka satu kasus pun dinyatakan KLB," ungkapnya.
Di sisi lain, kondisi N saat ini mulai membaik, meski belun pulih total. N masih terus berobat dan menjalani isolasi mandiri di rumah. N juga melakukan fisioterapi untuk memulihkan kandisi kakinya di Puskesmas Manisrenggo.
Klaten: Pemkab Klaten menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) polio, setelah ditemukan kasus positif di kabupaten tersebut. Berdasarkan data Dinkes Klaten, seorang anak berinisial N, 6 diketahui
positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur.
"Itu habis pulang ke Sampang, Madura karena ibunya melahirkan. Dia warga Kecamatan Manisrenggo dan dmberada di Sampang selama 1,5 bulan. Selang empat hari balik dari Sampang dia demam," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, di Klaten, Kamis, 4 Januari 2024.
Selain demam, gejala lain yang dialami N yaitu kakinya tidak kuat untuk berjalan atau mengalami kelumpuhan. Selanjutnya, N diperiksakan ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Setelah melewati pemeriksaan laboratorium, ditemukan virus polio. Pihak RS kemudian mendiagnosa N positif polio.
"Kami koordinasi dengan dinas terkait di Sampang. Dan memang itu kasus yang didapat di sana. Karena lingkungan di sana dinyatakan positif (polio)," imbuhnya.
Setelah temuan positif polio di Manisrenggo tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan Klaten sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) polio. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan.
"Dimana meskipun hanya ada satu kasus penyakit di 17 penyakit salah satunya polio dari sebelumnya tidak ada, maka
satu kasus pun dinyatakan KLB," ungkapnya.
Di sisi lain, kondisi N saat ini mulai membaik, meski belun pulih total. N masih terus berobat dan menjalani isolasi mandiri di rumah. N juga melakukan fisioterapi untuk memulihkan kandisi kakinya di Puskesmas Manisrenggo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)