Malang: Seorang terapis pijat berinisial ARA, 39, warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, dilaporkan melakukan pembunuhan disertai dengan mutilasi terhadap seorang pengusaha kafe berinisial AP, 34, warga Kota Surabaya. Aksi pembunuhan ini terjadi lantaran pelaku jengkel kepada korban.
Pelaku diketahui membunuh korban di rumah indekos pelaku di Jalan Sawojajar Gang 13A, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada 15 Oktober 2023. Sebelum terjadi pembunuhan, terjadi cekcok dan baku pukul antara pelaku dan korban.
Cekcok tersebut bermula lantaran sebelumnya korban memesan jasa guna-guna atau pelet kepada pelaku. Namun korban merasa apabila jasa guna-guna dari pelaku tersebut tidak berhasil, sehingga korban mendatangi rumah pelaku untuk komplain.
"Kan awalnya, (guna-guna) dia (korban) sama kekasihnya berjalan lancar. Tapi tiba-tiba dia bolak-balik omongannya. Terus dia datang ke saya tiba-tiba merasa kayak kurang maksimal, dan dia langsung mukul saya. Emosinya disitu," kata pelaku ARA, saat konferensi pers, Kamis, 11 Januari 2024.
Lantaran emosi, pelaku kemudian mengambil senjata tajam berupa celurit yang diletakkan di bawah wastafel rumahnya. Pelaku kemudian membacok korban sebanyak dua kali pada bagian leher hingga korban roboh kehabisan darah dan akhirnya meninggal dunia.
Keesokan harinya, pada 16 Oktober 2023, pelaku memotong atau memutilasi tubuh korban menjadi sembilan bagian. Sejumlah potongan tubuh korban itu kemudian dibuang oleh pelaku di Sungai Bango, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Di hadapan awak media, pelaku mengaku sudah beberapa kali menerima pelanggan yang tertarik menggunakan jasa guna-guna miliknya. Pelaku sendiri diketahui menawarkan jasa ilmu gaibnya tersebut lewat aplikasi percakapan Tinder.
"Sudah banyak (pelanggan), kurang lebih hampir 75 orang. Semua berhasil. Saya belajar di Banten. Praktek sejak 2003 lalu dengan media kartu," ungkapnya.
Malang: Seorang terapis pijat berinisial ARA, 39, warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, dilaporkan melakukan
pembunuhan disertai dengan
mutilasi terhadap seorang pengusaha kafe berinisial AP, 34, warga Kota Surabaya. Aksi pembunuhan ini terjadi lantaran pelaku jengkel kepada korban.
Pelaku diketahui membunuh korban di rumah indekos pelaku di Jalan Sawojajar Gang 13A, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada 15 Oktober 2023. Sebelum terjadi pembunuhan, terjadi cekcok dan baku pukul antara pelaku dan korban.
Cekcok tersebut bermula lantaran sebelumnya korban memesan jasa guna-guna atau pelet kepada pelaku. Namun korban merasa apabila jasa guna-guna dari pelaku tersebut tidak berhasil, sehingga korban mendatangi rumah pelaku untuk komplain.
"Kan awalnya, (guna-guna) dia (korban) sama kekasihnya berjalan lancar. Tapi tiba-tiba dia bolak-balik omongannya. Terus dia datang ke saya tiba-tiba merasa kayak kurang maksimal, dan dia langsung mukul saya. Emosinya disitu," kata pelaku ARA, saat konferensi pers, Kamis, 11 Januari 2024.
Lantaran emosi, pelaku kemudian mengambil senjata tajam berupa celurit yang diletakkan di bawah wastafel rumahnya. Pelaku kemudian membacok korban sebanyak dua kali pada bagian leher hingga korban roboh kehabisan darah dan akhirnya meninggal dunia.
Keesokan harinya, pada 16 Oktober 2023, pelaku memotong atau memutilasi tubuh korban menjadi sembilan bagian. Sejumlah potongan tubuh korban itu kemudian dibuang oleh pelaku di Sungai Bango, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Di hadapan awak media, pelaku mengaku sudah beberapa kali menerima pelanggan yang tertarik menggunakan jasa guna-guna miliknya. Pelaku sendiri diketahui menawarkan jasa ilmu gaibnya tersebut lewat aplikasi percakapan Tinder.
"Sudah banyak (pelanggan), kurang lebih hampir 75 orang. Semua berhasil. Saya belajar di Banten. Praktek sejak 2003 lalu dengan media kartu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)