petugas mendorong konsul penyimpan garam di Base Ops Lanud Palembang, Selasa (23/9), untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca. (ANTARA/ Feny Selly/ed/mes/14)
petugas mendorong konsul penyimpan garam di Base Ops Lanud Palembang, Selasa (23/9), untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca. (ANTARA/ Feny Selly/ed/mes/14)

Atasi Karhutla, Sumsel Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca

Antara • 17 Februari 2021 21:33
Palembang: Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2021. Penerapan TMC dinilai efektif untuk mengatasi karhutla pada tahun lalu sehingga kembali jadi pilihan.
 
"TMC sudah bisa diterapkan pada Maret nanti karena diperkirakan baru masuk kemarau, sehingga masih banyak potensi awan," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori di Palembang, Sumsel, Rabu, 17 Februari 2021.
 
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sumsel akan memasuki kemarau pada Maret. Kemudian puncaknya pada Juni-Juli. Jika ditelisik, maka terjadi perbedaan ketimbang  2020. Saat itu puncak kemarau terjadi pada Agustus-September.

"Artinya kondisi cuaca pada tahun ini cenderung normal, sehingga penerapan TMC ini akan lebih efektif lagi," terangnya.
 
Baca: Riau Tetapkan Siaga Darurat Kahutla
 
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, prakiraan cuaca Sumsel berupa kemarau normal sama seperti kondisi pada 2019. Sehingga perlu diwaspadai.
 
"Jika Sumsel kemarau basah seperti tahun 2020 baru itu cenderung aman dari karhutla," jelasnya.
 
Ia menerangkan, pada akhir 2020 terjadi penurunan hotspot ketimbang tahun sebelumnya. BPBD Sumsel mencatat hanya terdapat 4.536 titik api sepanjang tahun 2020, sementara pada tahun 2019 sebanyak 17.361 titik api. Total luas kebakaran pada tahun 2020 yakni 946,33 Hektare (Ha).
 
Adapun rincian di 10 daerah rawan kebakaran di Sumsel yaitu Ogan Komering Ilir 531,03 Ha, Banyuasin 183,77 Ha, Musi Banyuasin 93,53 Ha, Musi Rawas 37,52 Ha, Muara Enim 35,19 Ha, Musi Rawas Utara 23,94 Ha. Selanjutnya, Ogan Ilir 21,07 Ha, Empat Lawang 12,41 Ha, Penukal Abab Lematan Ilir Ilir 6,26 Ha dan Lahat 1,40 Ha.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan