Semarang: Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Jawa Tengah, menggagalkan upaya penyelundupan 23 buah paruh burung Rangkong Gading dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Paruh burung langka itu dibawa ke Semarang oleh seorang penumpang Pesawat Nam Air.
"Menurut pengakuan pelaku, paruh ini hendak dibawa ke Sulawesi untuk diolah menjadi aksesoris seperti gelang, anting-anting, atau pun gantungan kunci," kata Titi Rahardianti Purnomo selaku Penanggung Jawab wilayah Kerja Bandara Jenderal Ahmad Yani pada BKP Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 10 Februari 2021.
Titi mengungkap, upaya penyelundupan paruh Rangkong Gading itu terjadi pada 9 Februari 2021. Seorang penumpang pesawat Nam Air yang identitasnya dirahasiakan turun di Bandara Ahmad Yani dengan menggendong tas ransel.
Baca: Penyeludupan Ratusan Nuri Merah dan Nuri Pelangi Digagalkan
"Paruh ini masuk ke Semarang tanpa disertai dokumen karantina. Paruh ini dibawa dalam bungkusan plastik yang dilakban dan dimasukkan dalam tas punggung. Langsung kami lakukan penahanan," ujar Titi.
Informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah, barang selundupan itu merupakan paruh Burung Enggang Gading atau Rangkong Gading. Burung dengan nama latin Rhinoplax vigil merupakan salah satu jenis rangkong langka yang istimewa.
Saat ini populasi Rangkong Gading di Tanah Air terancam punah. "Paruh burung dan pelaku saat ini sudah kami serahkan ke BKSDA untuk diproses lebih lanjut," terangnya.
Pelaku penyelundupan terancam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam.
Semarang: Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Jawa Tengah, menggagalkan upaya
penyelundupan 23 buah paruh burung Rangkong Gading dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Paruh burung langka itu dibawa ke Semarang oleh seorang penumpang Pesawat Nam Air.
"Menurut pengakuan pelaku, paruh ini hendak dibawa ke Sulawesi untuk diolah menjadi aksesoris seperti gelang, anting-anting, atau pun gantungan kunci," kata Titi Rahardianti Purnomo selaku Penanggung Jawab wilayah Kerja Bandara Jenderal Ahmad Yani pada BKP Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 10 Februari 2021.
Titi mengungkap, upaya penyelundupan paruh Rangkong Gading itu terjadi pada 9 Februari 2021. Seorang penumpang pesawat Nam Air yang identitasnya dirahasiakan turun di Bandara Ahmad Yani dengan menggendong tas ransel.
Baca: Penyeludupan Ratusan Nuri Merah dan Nuri Pelangi Digagalkan
"Paruh ini masuk ke Semarang tanpa disertai dokumen karantina. Paruh ini dibawa dalam bungkusan plastik yang dilakban dan dimasukkan dalam tas punggung. Langsung kami lakukan penahanan," ujar Titi.
Informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah, barang selundupan itu merupakan paruh Burung Enggang Gading atau Rangkong Gading. Burung dengan nama latin Rhinoplax vigil merupakan salah satu jenis rangkong langka yang istimewa.
Saat ini populasi Rangkong Gading di Tanah Air terancam punah. "Paruh burung dan pelaku saat ini sudah kami serahkan ke BKSDA untuk diproses lebih lanjut," terangnya.
Pelaku penyelundupan terancam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)