Jakarta: Banjir rob diperkirakan berkurang dalam dua hari ke depan. Lantaran bergesernya fase bulan purnama dan menurunnya kecepatan angin yang membangkitkan gelombang tinggi.
"Namun, potensi rob masih dapat terjadi karena secara klimatologis tinggi muka air laut di Pesisir Jawa pada bulan Juni lebih tinggi dari rata-ratanya," jelas Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal, kepada mediaindonesia.com, Minggu, 7 Juni 2020.
Seperti diketahui, banjir yang diakibatkan air laut pasang (rob) menggenangi kawasan pesisir pantai utara (pantura) Pulau Jawa beberapa hari terakhir. Wilayah yang terdampak banjir rob pada awal Juni, antara lain Pekalongan, Demak, Semarang.
Herizal menyebut, di beberapa wilayah di Pantura juga masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat. Dia menjelaskan rob adalah air pasang yang melimpas memasuki daratan.
Baca: Pekalongan Tetapkan Darurat Banjir Rob
Rob disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama faktor astronomis, yaitu fase bulan purnama (full moon) yang menyebabkan pasang air laut yg tinggi. Kedua adalah faktor meteorologi berupa angin kencang yang persisten dan menyebabkan gelombang laut yang tinggi.
"Selain gelombang laut, juga curah hujan dengan intensitas tinggi," jelasnya.
Dua faktor lain adalah fluktuasi tinggi muka air laut dan faktor topografi. Yakni di mana tinggi muka daratan di beberapa daerah lebih rendah dari tinggi muka laut.
"Beberapa tempat di pesisir utara Jawa memenuhi kondisi tersebut, seperti pesisir Jakarta Utara, Pekalongan, Demak, Semarang, dan Pesisir Utara Jawa Timur," ungkapnya.
Jakarta: Banjir rob diperkirakan berkurang dalam dua hari ke depan. Lantaran bergesernya fase bulan purnama dan menurunnya kecepatan angin yang membangkitkan gelombang tinggi.
"Namun, potensi rob masih dapat terjadi karena secara klimatologis tinggi muka air laut di Pesisir Jawa pada bulan Juni lebih tinggi dari rata-ratanya," jelas Plt. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Herizal, kepada mediaindonesia.com, Minggu, 7 Juni 2020.
Seperti diketahui, banjir yang diakibatkan air laut pasang (rob) menggenangi kawasan pesisir pantai utara (pantura) Pulau Jawa beberapa hari terakhir. Wilayah yang terdampak banjir rob pada awal Juni, antara lain Pekalongan, Demak, Semarang.
Herizal menyebut, di beberapa wilayah di Pantura juga masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat. Dia menjelaskan rob adalah air pasang yang melimpas memasuki daratan.
Baca: Pekalongan Tetapkan Darurat Banjir Rob
Rob disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama faktor astronomis, yaitu fase bulan purnama (full moon) yang menyebabkan pasang air laut yg tinggi. Kedua adalah faktor meteorologi berupa angin kencang yang persisten dan menyebabkan gelombang laut yang tinggi.
"Selain gelombang laut, juga curah hujan dengan intensitas tinggi," jelasnya.
Dua faktor lain adalah fluktuasi tinggi muka air laut dan faktor topografi. Yakni di mana tinggi muka daratan di beberapa daerah lebih rendah dari tinggi muka laut.
"Beberapa tempat di pesisir utara Jawa memenuhi kondisi tersebut, seperti pesisir Jakarta Utara, Pekalongan, Demak, Semarang, dan Pesisir Utara Jawa Timur," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)