Denpasar: Wakil Gubernur Bali Tjokorda Arta Ardhana Sukawati mengungkapkan kasus positif covid-19 di Bali, yang naik signifikan pada sepekan terakhir bersumber dari klaster keluarga dan agama.
Menurut Cok Ace, sapaan akrabnya, klaster keluarga umumnya berasal dari orang tanpa gejala dan dalam usia produktif. Saat kembali ke rumah, mereka menulari anggota keluarga lain yang lebih rentan kondisi kesehatannya.
"Di Kintamani misalnya, anak-anak muda bisa berkumpul dalam satu warung 20-30 orang. Mereka duduk berdekatan, ngobrol, tanpa beban. Ini sangat rawan. Kemudian mereka pulang bertemu dengan keluarga. Kasusnya terus meningkat," ujarnya, Kamis, 10 September 2020.
Baca juga: Risma Terapkan Kebijakan Tes Swab Bagi Tamu
Selain klaster keluarga, ada juga klaster agama. Klaster ini perlu diwaspadai sebab dalam beberapa waktu ke depan akan ada banyak upacara.
Ia mengungkapkan, dalam satu upacara sudah dapat diprediksi jumlah masyarakat yang hadir dan potensi pelanggaran protokol kesehatan seperti tak menjaga jarak. Salah satunya pada upacara tajen.
"Bayangkan saat tajen, satu orang saja bersin, ribuan droplet dihasilkan dan kemudian menulari ribuan orang lainnya. Ini sangat berbahaya," kata dia.
Hasil tracing dalam beberapa hari terakhir menunjukkan banyak kasus positif berasal dari keluarga dan transmisi lokal. Ia meminta agar masyarakat lebih tertib dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan pakai masker. Sekalipun kasus positif meningkat, Cok Ace tidak menginginkan adanya lock down.
"Yang paling efektif adalah kembali ke maklumat Polri. Masyarakat perlu membatasi diri untuk keluar rumah kalau tidak ada hal yang mendesak," jelasnya. (Arnoldus Dhae)
Ia mengungkapkan, dalam satu upacara sudah dapat diprediksi jumlah masyarakat yang hadir dan potensi pelanggaran protokol kesehatan seperti tak menjaga jarak. Salah satunya pada upacara tajen.
"Bayangkan saat tajen, satu orang saja bersin, ribuan droplet dihasilkan dan kemudian menulari ribuan orang lainnya. Ini sangat berbahaya," kata dia.
Hasil tracing dalam beberapa hari terakhir menunjukkan banyak kasus positif berasal dari keluarga dan transmisi lokal. Ia meminta agar masyarakat lebih tertib dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, selalu mencuci tangan, dan pakai masker. Sekalipun kasus positif meningkat, Cok Ace tidak menginginkan adanya lock down.
"Yang paling efektif adalah kembali ke maklumat Polri. Masyarakat perlu membatasi diri untuk keluar rumah kalau tidak ada hal yang mendesak," jelasnya. (Arnoldus Dhae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)