Prosesi meditasi berlangsung khidmat meski dihadiri banyak wisatawan. Pemandu dalam meditasi menginstruksikan menyalakan lilin dengan api Mrapen yang diambil dari Grobogan, Jawa Tengah. Setelah lilin menyala, meditasi kembali berlanjut.
Selepas meditasi, umat Buddha diinstruksikan menunggu pembagian lampion oleh panitia. Lampion itu disebut dibuat dengan bahan ramah lingkungan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Lampion itu dibuat dari bahan ramah lingkungan. Dari tisu yang tipis sehingga harus hati-hati saat melepaskannya," kata seorang pemandu itu.
Baca juga: 2.000 Lampion Diterbangkan Meriahkan Waisak di Borobudur
Beberapa saat kemudian lampion sudah terdistribusikan. Para umat Buddha kemudian dipersilakan menyalakan sumbu api yang ada di lampion.
Api di dalam lampion itu diharapkan ditahan hingga memunculkan tekanan pada kertas lampion. Lampion yang sudah memperoleh tekanan dari panas api itu lantas dilepaskan bersama.
Suara kegembiraan muncul dari umat Buddha dan wisatawan yang hadir. Lampion terbang secara beriringan disertai tangkapan gambar dari para wisatawan. Sementara, beberapa lampion menyusul dilepas setelah mendapat tekanan api belakang. Usai sesi ini, akan ada satu sesi kembali untuk pelepasan lampion.
Hingga kini, proses seremonial baru akan dilaksanakan. Sejumlah tokoh yang dijadwalkan hadir di antaranya Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; hingga Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X.