Mataram: Jumlah pasien covid-19 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bertambah 13 orang per 1 Februari 2022. Sehingga total pasien covid-19 menjadi 25 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Usman Hadi mengatakan 21 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri. Sementara empat pasien lainnya dirawat beberapa rumah sakit di Kota Mataram.
"Empat pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit itu karena berisiko atau komorbid. Sedangkan puluhan pasien lainnya positif tanpa gejala," kata Usman di Mataram, Rabu, 2 Februari 2022.
Usman mengatakan 13 kasus pasien adalaha pelaku perjalanan luar daerah. Sisanya, klaster salah satu perkantoran swasta.
"Untuk klaster perkantoran swasta sudah disarankan untuk ditutup sementara, sambil dilakukan pelacakan kontak," ujar Usman.
Baca: Tekan Penularan Covid-19, Satgas Daerah Diminta Gencarkan Koordinasi
Pemkot Mataram telah melakukan pelacakan kontak terhadap 15 pasien guna menghindari adanya penyebaran positif covid-19. Hasilnya masih diproses.
"Harapan kita, semua pasien positif terpapar jenis virua korona biasa, bukan varian Omicron," katanya.
Usman menyampaikan tren peningkatan kasus covid-19 terjadi sejak awal Januari 2022. Bahkan sudah tiga pasien meninggal sejak awal tahun 2022.
"Kendati demikian, status Kota Mataram masih dinyatakan zona hijau sebab dari 325 lingkungan se-Kota Mataram belum ada masuk zona merah. Rata-rata zona kuning dengan jumlah kasus 1-2 orang per lingkungan," kata Usman.
Mataram: Jumlah pasien
covid-19 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bertambah 13 orang per 1 Februari 2022. Sehingga total pasien covid-19 menjadi 25 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Usman Hadi mengatakan 21 orang di antaranya melakukan
isolasi mandiri. Sementara empat pasien lainnya dirawat beberapa rumah sakit di Kota Mataram.
"Empat pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit itu karena berisiko atau komorbid. Sedangkan puluhan pasien lainnya positif tanpa gejala," kata Usman di Mataram, Rabu, 2 Februari 2022.
Usman mengatakan 13 kasus pasien adalaha pelaku perjalanan luar daerah. Sisanya, klaster salah satu perkantoran swasta.
"Untuk klaster perkantoran swasta sudah disarankan untuk ditutup sementara, sambil dilakukan pelacakan kontak," ujar Usman.
Baca:
Tekan Penularan Covid-19, Satgas Daerah Diminta Gencarkan Koordinasi
Pemkot Mataram telah melakukan pelacakan kontak terhadap 15 pasien guna menghindari adanya penyebaran positif covid-19. Hasilnya masih diproses.
"Harapan kita, semua pasien positif terpapar jenis virua korona biasa, bukan varian Omicron," katanya.
Usman menyampaikan tren peningkatan kasus covid-19 terjadi sejak awal Januari 2022. Bahkan sudah tiga pasien meninggal sejak awal tahun 2022.
"Kendati demikian, status Kota Mataram masih dinyatakan zona hijau sebab dari 325 lingkungan se-Kota Mataram belum ada masuk zona merah. Rata-rata zona kuning dengan jumlah kasus 1-2 orang per lingkungan," kata Usman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)