Tangerang: Keluarga korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) yang terjadi di Jalan Gempol, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, mendesak polisi segera menangkap pelaku. Pasalnya, korban bernama Arman yang juga merupakan ustaz tewas dengan luka tembak di perut sebelah kiri dalam kejadian tersebut.
"Saya harap kepolisian segera menangkap yang menembak dan diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya," ujar keponakan korban, Sumadi, Minggu, 19 September 2021.
Menurut Sumadi, Arman semasa hidupnya tidak mempunyai masalah apa pun. Bahkan korban dikenal sebagai panutan warga dan tokoh agama yang menjabat sebagai ketua majelis taklim Jami'l Nurul Yaqin.
"Kalau masalah tidak ada, almarhum orang baik bahkan orang panutan kita ustaz, pemimpin majelis taklim juga. Kayaknya enggak punya masalah," katanya.
Baca juga: Jenjang SMA di DIY Mulai PTM Besok
Menurut Sumadi, tidak ada teror apa pun yang dialami korban sebelum peristiwa penembakan tersebut. Usai melaksanakan salat magrib berjemaah di masjid, warga pun mendengar suara tembakan sehingga warga menjadi panik.
"Enggak ada (teror), memang habis magrib bunyi tembakan sekali, pelaku pada kabur, warga langsung keluar," jelasnya.
Sementara, kakak korban, Santos, menambahkan jika dirinya jarang sekali bertemu dengan korban. Lanjutnya, andai korban mempunyai masalah sekecil apa pun pasti bercerita.
"Kalau saya jarang ketemu, paling setahun sekali. Pas kemarin saya mau ketemu ada halangan, emang dia paling dekat sama saya. Kalau ada masalah apa pun, sekecil apa pun ngomong. Orangnya baik sama warga sama masyarakat," kata Santos.
Tangerang: Keluarga
korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) yang terjadi di Jalan Gempol, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, mendesak polisi segera menangkap pelaku. Pasalnya, korban bernama Arman yang juga merupakan ustaz tewas dengan luka tembak di perut sebelah kiri dalam kejadian tersebut.
"Saya harap kepolisian segera menangkap yang menembak dan diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya," ujar keponakan korban, Sumadi, Minggu, 19 September 2021.
Menurut Sumadi, Arman semasa hidupnya tidak mempunyai masalah apa pun. Bahkan korban dikenal sebagai panutan warga dan tokoh agama yang menjabat sebagai ketua majelis taklim Jami'l Nurul Yaqin.
"Kalau masalah tidak ada, almarhum orang baik bahkan orang panutan kita ustaz, pemimpin majelis taklim juga. Kayaknya enggak punya masalah," katanya.
Baca juga:
Jenjang SMA di DIY Mulai PTM Besok
Menurut Sumadi, tidak ada teror apa pun yang dialami korban sebelum peristiwa penembakan tersebut. Usai melaksanakan salat magrib berjemaah di masjid, warga pun mendengar suara tembakan sehingga warga menjadi panik.
"Enggak ada (teror), memang habis magrib bunyi tembakan sekali, pelaku pada kabur, warga langsung keluar," jelasnya.
Sementara, kakak korban, Santos, menambahkan jika dirinya jarang sekali bertemu dengan korban. Lanjutnya, andai korban mempunyai masalah sekecil apa pun pasti bercerita.
"Kalau saya jarang ketemu, paling setahun sekali. Pas kemarin saya mau ketemu ada halangan, emang dia paling dekat sama saya. Kalau ada masalah apa pun, sekecil apa pun ngomong. Orangnya baik sama warga sama masyarakat," kata Santos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)