Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, hingga kini terus mendampingi para santriwati korban pemerkosaan yang dilakukan ustaz pondok pesantren di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, HW. Proses pendampingan dilakukan sejak awal Juni 2021.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan sejak kasus ini terkuak pada akhir Mei 2021, pihaknya langsung memerintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk mengawal kasus asusila ini.
"Waktu itu saya langsung tugaskan Kepala DP3A, untuk mengawal penanganan. Saya minta agar psikologis korban dijaga dan dilindungi," kata Oded, Kamis, 9 Desember 2021.
Baca: Santriwati Korban Ustaz Bejat Diberi Pemulihan Trauma
Oded menuturkan, psikologis para korban ini menjadi fokus. Bukan hanya akibat kejadian yang dialaminya, namun jangan sampai anak mengalami perundungan guna mengantisipasi risiko trauma hingga depresi.
"Saya juga sudah ingatkan pendampingan ini harus ekstra. Apalagi ini remaja di usia sekolah yang masih memiliki masa depan yang harus dijaga. Saya sudah tekankan semua hak-haknya bisa terpenuhi," beber Oded.
Oded berharap agar proses hukum yang sedang berjalan saat ini bisa menghasilkan keputusan seadil-adilnya. Sebab perbuatan HW sudah sangat mencederai nilai sosial, agama, bahkan kemanusiaan.
"Seharusnya institusi pendidikan adalah lembaga untuk menempa karakter anak. Apalagi guru agama, seharusnya mampu untuk menguatkan moral muridnya bukan malah merusaknya," kata Oded.
Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, hingga kini terus mendampingi para santriwati korban
pemerkosaan yang dilakukan ustaz pondok pesantren di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, HW. Proses pendampingan dilakukan sejak awal Juni 2021.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan sejak kasus ini terkuak pada akhir Mei 2021, pihaknya langsung memerintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) untuk mengawal kasus asusila ini.
"Waktu itu saya langsung tugaskan Kepala DP3A, untuk mengawal penanganan. Saya minta agar psikologis korban dijaga dan dilindungi," kata Oded, Kamis, 9 Desember 2021.
Baca: Santriwati Korban Ustaz Bejat Diberi Pemulihan Trauma
Oded menuturkan, psikologis para korban ini menjadi fokus. Bukan hanya akibat kejadian yang dialaminya, namun jangan sampai anak mengalami perundungan guna mengantisipasi risiko trauma hingga depresi.
"Saya juga sudah ingatkan pendampingan ini harus ekstra. Apalagi ini remaja di usia sekolah yang masih memiliki masa depan yang harus dijaga. Saya sudah tekankan semua hak-haknya bisa terpenuhi," beber Oded.
Oded berharap agar proses hukum yang sedang berjalan saat ini bisa menghasilkan keputusan seadil-adilnya. Sebab perbuatan HW sudah sangat mencederai nilai sosial, agama, bahkan kemanusiaan.
"Seharusnya institusi pendidikan adalah lembaga untuk menempa karakter anak. Apalagi guru agama, seharusnya mampu untuk menguatkan moral muridnya bukan malah merusaknya," kata Oded.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)