Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai memetakan kebutuhan tenaga honorer. Langkah ini menyusul rencana penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat pada 2023.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Amin Purwani mengatakan pemetaan tenaga honorer untuk guru dan tenaga kesehatan telah selesai beberapa waktu lalu. Ia menyebut masih ada sejumlah pos tenaga honorer yang didata.
"Target (pemetaan) Insyaallah bulan ini selesai," kata Amin di Yogyakarta, Senin, 11 Juli 2022.
Ia mengatakan pemetaan posisi tenaga honorer sesuai dengan sejumlah spesifikasi. Kebutuhan tenaga honorer guru dan tenaga kesehatan memiliki spesifikasi masing-masing. Sementara, posisi lain juga berlaku hal serupa.
"Pemetaan diperlukan karena adanya status yang harus diselesaikan atau syarat-syarat yang harus dipenuhi," kata Amin.
Ia menyebut jumlah tenaga honorer di lingkungan Pemerintah DIY sebanyak 3.442. Selain itu, di luar guru dan tenaga kesehatan sedang dalam proses koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk dapat mengikuti seleksi PPPK.
Saat ini, lanjutnya, para tenaga honorer masih mengisi berbagai pos PNS yang kosong. Kebijakan itu diambil karena posisi tersebut tak ada PNS yang mengisi.
"Kalau kami betul-betul formasi PNS yang kosong diisi dengan honorer. Tidak kemudian honorer itu bekerja kerjaannya PNS. Iya karena PNS-nya enggak ada," ucap kata dia.
Amin berharap ke depan para tenaga honorer itu nantinya jadi prioritas utama untuk diangkat menjadi PPPK. Meskipun, proses tenaga honorer menjaga PPPK tetap melalui tes.
"Ini karena kami sudah tahu kinerjanya, kualitas juga sudah tahu. Karena rekrutmen kita sudah seperti CPNS," ucap dia.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai memetakan kebutuhan
tenaga honorer. Langkah ini menyusul rencana penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat pada 2023.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY Amin Purwani mengatakan pemetaan tenaga honorer untuk guru dan tenaga kesehatan telah selesai beberapa waktu lalu. Ia menyebut masih ada sejumlah
pos tenaga honorer yang didata.
"Target (pemetaan) Insyaallah bulan ini selesai," kata Amin di Yogyakarta, Senin, 11 Juli 2022.
Ia mengatakan pemetaan posisi tenaga honorer sesuai dengan sejumlah spesifikasi. Kebutuhan tenaga honorer guru dan tenaga kesehatan memiliki spesifikasi masing-masing. Sementara, posisi lain juga berlaku hal serupa.
"Pemetaan diperlukan karena adanya status yang harus diselesaikan atau syarat-syarat yang harus dipenuhi," kata Amin.
Ia menyebut jumlah tenaga honorer di lingkungan Pemerintah DIY sebanyak 3.442. Selain itu, di luar guru dan tenaga kesehatan sedang dalam proses koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk dapat mengikuti
seleksi PPPK.
Saat ini, lanjutnya, para tenaga honorer masih mengisi berbagai pos PNS yang kosong. Kebijakan itu diambil karena posisi tersebut tak ada PNS yang mengisi.
"Kalau kami betul-betul formasi PNS yang kosong diisi dengan honorer. Tidak kemudian honorer itu bekerja kerjaannya PNS. Iya karena PNS-nya enggak ada," ucap kata dia.
Amin berharap ke depan para tenaga honorer itu nantinya jadi prioritas utama untuk diangkat menjadi PPPK. Meskipun, proses tenaga honorer menjaga PPPK tetap melalui tes.
"Ini karena kami sudah tahu kinerjanya, kualitas juga sudah tahu. Karena rekrutmen kita sudah seperti CPNS," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)