(Istimewa)
(Istimewa)

Ganjar Dorong Kepala Daerah di Jateng Cegah Stunting Sedini Mungkin

Media Indonesia.com • 23 Januari 2023 14:56
Demak: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta wali kota, bupati, camat, dan kades untuk memastikan data ibu hamil di tiap daerah. Tujuannya agar kasus stunting bisa dicegah sedini mungkin.
 
Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau Gerakan Hidup Sehat di acara Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jateng. Ganjar juga mengecek pencegahan dan penanganan stunting di Desa Prampelan, dalam kunjungannya itu menemukan dua anak terkena stunting serta 21 ibu hamil yang kandungannya bermasalah.
 
"Rata-rata bidannya cukup sigap. Pertama harus tahu data, berapa data ibu hamil, berapa yang stunting, berapa yang kandungannya bermasalah, sehingga potensi AKI-AKB bisa dideteksi sejak dini," kata Ganjar di Demak, Senin, 23 Januari 2023.

Selama kurun waktu 2019-2021, Jateng berhasil menurunkan stunting lebih cepat dari pemerintah pusat. Pada 2019, angka stunting nasional sama dengan Jawa Tengah, yakni sebesar 27 persen. Kemudian pada 2021-2022, stunting Jateng berhasil turun menjadi 20,9 persen. Sementara nasional masih 24 persen.

Baca: Kasus Kekerdilan di NTT Turun 77.000 Sejak Viktor Menjabat


Agar penurunan stunting lebih cepat dan mencapai target nasional sebesar 14 persen pada 2024, Ganjar bakal turun langsung ke lapangan untuk memastikan pencegahan dan penanganan stunting berjalan optimal.
 
"Kita diminta untuk menekan (stunting) dengan cepat. Minggu ini saya akan keliling ke beberapa tempat untuk mendata itu, paketnya sama untuk kemiskinan ekstrem, kemiskinan non esktrem terus ibu hamil, stunting kita paketkan," ucap Ganjar.
 
Keseriusan Ganjar dalam menangani stunting ditunjukkan dengan adanya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat). Cara itu dinilai terbukti mampu menurunkan stunting di Jateng.
 
"Sekaligus mengedukasi kepada orang tua juga bahwa anaknya jangan dinikahkan dini. Kalau target setiap kabupaten kota sudah ada, maka sekarang kita akan kumpulkan dari target itu untuk kita sesuaikan dengan target pusat," jelas Ganjar.

Baca: Pemprov Babel Cegah Pernikahan Anak Demi Tekan Kelahiran Stunting


Tak hanya itu, Ganjar juga menggalakkan edukasi kepada remaja, khususnya remaja putri untuk mengonsumsi tablet tambah darah atau TTD. Kemudian untuk ibu hamil, Ganjar meminta asupan gizi yang diberikan seimbang agar kandungan bisa lahir dengan sehat.
 
"Saya senang tadi ada anak-anak muda yang diedukasi agar tidak menikah dini, kita inline dengan program BKKBN untuk mencegah pernikahan dini, stunting dan anak-anak dapat informasi yang lebih jelas," jelas Ganjar.
 
Sebagai informasi, pada 2023 Jateng juga menerima Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dari pemerintah pusat sebesar Rp376 miliar. Nantinya, dana itu akan dialokasikan untuk 35 kabupaten dan kota di Jateng untuk program percepatan penuruan stunting.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan