Pangkalpinang: Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berupaya menekan angka stunting. Salah satu upayanya dengan mencegah pernikahan anak.
Penjabat Gubernur Provinsi Babel Ridwan Djamaluddin mengatakan angka pernikahan dini di Babel masih terbilang tinggi. Pernikahan dini menimbulkan dampak negatif di antaranya kelahiran anak stunting dan marak terjadinya perceraian.
"Ini tidak boleh terjadi, karena begitu pernikahan dini, dampaknya panjang, generasi berikutnya akan kurang terawat karena bapak ibunya kurang terawat karena bapak ibunya saja masih belum matang dalam kehidupan," kata Ridwan di Pangkalpinang, Rabu, 18 Januari 2023.
Ia menilai, hal ini juga dipicu tranformasi sosial misalnya dari kesibukan orang tua sehingga kurangnya perhatian terhadap anak-anak, Serta pengaruh media sosial yang negatif dan kemudahan mencari uang.
"Artinya bagus kalau mereka secara ekonomi kuat, tetapi jangan sampai masih umur belasan tahun merasa punya uang kemudian menikah aja. Jangan sampai,"ujarnya.
Untuk itu guna mencegah terus bertambahnya angka pernikahan dini, pihaknya melalui berbagai pihak termaksut PKK akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat hingga ke desa-desa.
"Intinya kita harus sampai ke desa memberikan penyuluhan dan pendampingan, agar jangan sampai kondisi ini memburuk," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Pangkalpinang: Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berupaya menekan angka stunting. Salah satu upayanya dengan mencegah
pernikahan anak.
Penjabat Gubernur Provinsi Babel Ridwan Djamaluddin mengatakan angka pernikahan dini di Babel masih terbilang tinggi. Pernikahan dini menimbulkan dampak negatif di antaranya kelahiran
anak stunting dan marak terjadinya perceraian.
"Ini tidak boleh terjadi, karena begitu pernikahan dini, dampaknya panjang, generasi berikutnya akan kurang terawat karena bapak ibunya kurang terawat karena bapak ibunya saja masih belum matang dalam kehidupan," kata Ridwan di Pangkalpinang, Rabu, 18 Januari 2023.
Ia menilai, hal ini juga dipicu tranformasi sosial misalnya dari kesibukan orang tua sehingga kurangnya
perhatian terhadap anak-anak, Serta pengaruh media sosial yang negatif dan kemudahan mencari uang.
"Artinya bagus kalau mereka secara ekonomi kuat, tetapi jangan sampai masih umur belasan tahun merasa punya uang kemudian menikah aja. Jangan sampai,"ujarnya.
Untuk itu guna mencegah terus bertambahnya angka pernikahan dini, pihaknya melalui berbagai pihak termaksut PKK akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat hingga ke desa-desa.
"Intinya kita harus sampai ke desa memberikan penyuluhan dan pendampingan, agar jangan sampai kondisi ini memburuk," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)