Bengkulu: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengalami kesulitan melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) karena hewan ternak di wilayah itu dilepasliarkan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M Syarkawi mengatakan rata-rata hewan ternak jenis sapi dan kerbau di wilayah Bengkulu dibiarkan berkeliaran.
Bahkan beberapa hewan ternak masuk ke dalam hutan dan menjelang malam hewan ternak tersebut kembali ke kandang.
"Kesulitan terbesar kami melakukan vaksinasi hanya satu yaitu mencari hewan ternak. Sebab, di Bengkulu hewan ternaknya dilepasliarkan oleh pemiliknya untuk mencari makan," kata Syarkawi, Sabtu, 6 Agustus 2022.
Ia menjelaskan tidak memungkinkan pelaksanaan vaksinasi PMK dilakukan pada malam hari, sehingga pihaknya terpaksa mencari hewan ternak yang ingin diberi dosis vaksin PMK.
Selain itu ia mengatakan kekurangan tim tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan terhadap hewan ternak. Karena itu pihaknya memperbanyak tenaga kesehatan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi PMK.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah pusat telah mendistribusikan sebanyak 38.300 dosis PMK, namun baru 10.497 dosis yang telah disuntikkan ke hewan ternak di Provinsi Bengkulu.
"Hal tersebut dilakukan sebab saat ini status wilayah Provinsi Bengkulu darurat dalam menghadapi wabah PMK," ujarnya.
Diketahui sebanyak 6.695 hewan ternak di sembilan wilayah terinfeksi PMK, 17 ekor diantaranya dilakukan pemotongan bersyarat, 33 ekor mati, dan 2.870 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh PMK.
Bengkulu: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengalami kesulitan melakukan vaksinasi
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) karena hewan ternak di wilayah itu dilepasliarkan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M Syarkawi mengatakan rata-rata
hewan ternak jenis sapi dan kerbau di wilayah Bengkulu dibiarkan berkeliaran.
Bahkan beberapa hewan ternak masuk ke dalam hutan dan menjelang malam hewan ternak tersebut kembali ke kandang.
"Kesulitan terbesar kami melakukan vaksinasi hanya satu yaitu mencari hewan ternak. Sebab, di Bengkulu
hewan ternaknya dilepasliarkan oleh pemiliknya untuk mencari makan," kata Syarkawi, Sabtu, 6 Agustus 2022.
Ia menjelaskan tidak memungkinkan pelaksanaan vaksinasi PMK dilakukan pada malam hari, sehingga pihaknya terpaksa mencari hewan ternak yang ingin diberi dosis vaksin PMK.
Selain itu ia mengatakan kekurangan tim tenaga kesehatan yang melakukan penyuntikan terhadap hewan ternak. Karena itu pihaknya memperbanyak tenaga kesehatan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi PMK.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah pusat telah mendistribusikan sebanyak 38.300 dosis PMK, namun baru 10.497 dosis yang telah disuntikkan ke hewan ternak di Provinsi Bengkulu.
"Hal tersebut dilakukan sebab saat ini status wilayah Provinsi Bengkulu darurat dalam menghadapi wabah PMK," ujarnya.
Diketahui sebanyak 6.695 hewan ternak di sembilan wilayah terinfeksi PMK, 17 ekor diantaranya dilakukan pemotongan bersyarat, 33 ekor mati, dan 2.870 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh PMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)