Malang: Pasar hewan ternak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, bakal segera diuji coba untuk dibuka kembali dalam waktu dekat. Sebelumnya, seluruh pasar hewan ternak ditutup lantaran maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mengatakan ada beberapa aturan yang bakal diterapkan selama uji coba pembukaan pasar hewan ternak. Pertama, hewan ternak harus sudah disuntik vaksin PMK.
"Hewan ternak yang akan masuk area pasar sebelumnya dilakukan spraying dan dipping sehingga betul-betul steril dari kasus PMK," ucap dia, Kamis, 22 September 2022.
Kedua, hewan ternak yang dijual harus melalui proses pengecekan kondisi dua kali dalam seminggu. Ketiga hewan ternak yang diperbolehkan masuk area pasar hewan wajib dalam kondisi sehat.
Baca: Penanganan Wabah PMK di Lombok Tengah Sesuai Kebijakan Pusat
"Jika terdapat satu ekor hewan ternak yang terindikasi PMK maka semua ternak yang dibawa dalam satu kendaraan tidak boleh masuk area pasar, dan hal yang paling penting terutama dalam kebersihan serta proses disinfektan baik di dalam pasar maupun diluar," ujarnya.
Didik menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang saat ini tengah melakukan percepatan vaksinasi PMK. Sejauh ini, target capaian vaksinasi sebesar 80 persen telah terpenuhi.
"Di samping itu, untuk para pedagang yang nantinya akan berjualan agar diundang dan diajak berbincang dengan ditawarkan tentang kesepakatan dan tanggung jawab kepala pasar hewan Pujon, Ngantang, dan Kasembon. Nantinya dari kesepatan-kesepakatan tersebut dapat disetujui maka uji coba pasar hewan ini tidak akan ada kendala lagi dan berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Didik menyebut bahwa penerapan biosecurity yang ketat menjadi kewajiban seluruh pihak selama masa uji coba. Sehingga tidak terjadi lonjakan kasus ketika pasar ternak kembali dibuka. Protokol tersebut akan memastikan seluruh hewan yang dibawa ke pasar ternak dalam kondisi sehat.
“Intinya pastikan hewan yang dibawa itu sehat. Nanti yang mengatur dan mengawasi juga ada dari petugas kesehatan,” ucap dia.
Hingga saat ini, Didik mengaku masih mendapat laporan adanya pihak-pihak yang memainkan harga jual sapi dengan tidak bertanggung jawab. Ia meminta hal ini tidak dibiarkan begitu saja.
“Untuk para kades, camat agar segera menangani hal ini dengan mencatat nama-nama dari pihak yang merugikan paling tidak 2-3 hari dan jika sudah mendapatkan data-data siapa saja pihak yang merugikan tersebut untuk segera di tindak lanjuti, sementara Kapolsek dan Danramil menjalankan sesuai tugasnya masing-masing ikut mengawasi memastikan seluruh hewan yang dibawa ke pasar ternak dalam kondisi sehat,” tegasnya.
Didik berharap uji coba yang akan dilakukan tidak ada kendala nantinya. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk saling mendukung dan saling membantu.
"Komunikasi yang baik antar stakeholder dan juga berikan laporan ke saya sehingga problem dasar di lapangan sama-sama mengerti dan mencari solusi bersama-sama karena ini menjadi kewajiban bersama,” ungkap Didik.
Malang: Pasar
hewan ternak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, bakal segera diuji coba untuk dibuka kembali dalam waktu dekat. Sebelumnya, seluruh pasar hewan ternak ditutup lantaran maraknya wabah penyakit mulut dan kuku
(PMK).
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mengatakan ada beberapa aturan yang bakal diterapkan selama uji coba pembukaan pasar hewan ternak. Pertama, hewan ternak harus sudah disuntik vaksin PMK.
"Hewan ternak yang akan masuk area pasar sebelumnya dilakukan
spraying dan
dipping sehingga betul-betul steril dari kasus PMK," ucap dia, Kamis, 22 September 2022.
Kedua, hewan ternak yang dijual harus melalui proses pengecekan kondisi dua kali dalam seminggu. Ketiga hewan ternak yang diperbolehkan masuk area pasar hewan wajib dalam kondisi sehat.
Baca:
Penanganan Wabah PMK di Lombok Tengah Sesuai Kebijakan Pusat
"Jika terdapat satu ekor hewan ternak yang terindikasi PMK maka semua ternak yang dibawa dalam satu kendaraan tidak boleh masuk area pasar, dan hal yang paling penting terutama dalam kebersihan serta proses disinfektan baik di dalam pasar maupun diluar," ujarnya.
Didik menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang saat ini tengah melakukan percepatan vaksinasi PMK. Sejauh ini, target capaian vaksinasi sebesar 80 persen telah terpenuhi.
"Di samping itu, untuk para pedagang yang nantinya akan berjualan agar diundang dan diajak berbincang dengan ditawarkan tentang kesepakatan dan tanggung jawab kepala pasar hewan Pujon, Ngantang, dan Kasembon. Nantinya dari kesepatan-kesepakatan tersebut dapat disetujui maka uji coba pasar hewan ini tidak akan ada kendala lagi dan berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Didik menyebut bahwa penerapan
biosecurity yang ketat menjadi kewajiban seluruh pihak selama masa uji coba. Sehingga tidak terjadi lonjakan kasus ketika pasar ternak kembali dibuka. Protokol tersebut akan memastikan seluruh hewan yang dibawa ke pasar ternak dalam kondisi sehat.
“Intinya pastikan hewan yang dibawa itu sehat. Nanti yang mengatur dan mengawasi juga ada dari petugas kesehatan,” ucap dia.
Hingga saat ini, Didik mengaku masih mendapat laporan adanya pihak-pihak yang memainkan harga jual sapi dengan tidak bertanggung jawab. Ia meminta hal ini tidak dibiarkan begitu saja.
“Untuk para kades, camat agar segera menangani hal ini dengan mencatat nama-nama dari pihak yang merugikan paling tidak 2-3 hari dan jika sudah mendapatkan data-data siapa saja pihak yang merugikan tersebut untuk segera di tindak lanjuti, sementara Kapolsek dan Danramil menjalankan sesuai tugasnya masing-masing ikut mengawasi memastikan seluruh hewan yang dibawa ke pasar ternak dalam kondisi sehat,” tegasnya.
Didik berharap uji coba yang akan dilakukan tidak ada kendala nantinya. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk saling mendukung dan saling membantu.
"Komunikasi yang baik antar stakeholder dan juga berikan laporan ke saya sehingga problem dasar di lapangan sama-sama mengerti dan mencari solusi bersama-sama karena ini menjadi kewajiban bersama,” ungkap Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)