Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

18% Balita di Jepara Idap Stunting

Rhobi Shani • 27 Januari 2023 16:50
Jepara: Angka stunting di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mulai menurun. Pada akhir 2022 angka stunting turun menjadi 18 persen atau 7.257 jiwa.
 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara optimistis pada 2024 mampu menekan angka stunting kurang dari 14 persen sesuai target nasional.
 
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kabupaten Jepara, Nur Cholis, mengatakan ada perbedaan data angka stunting antara Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dengan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).

Menurut hasil SSGI, pada 2021 terdapat 25 persen bayi stunting. Namun, berdasar data EPPGBM, angka stunting di Bumi Kartini hanya 12,91 persen.
 
Baca: Angka Stunting pada 2022 di Kota Tangerang Menurun

“Metode perhitungannya berbeda. SSGI menggunakan sample, EPPGBM mendata seluruh balita yang ada. Jadi ini yang menyebabkan data berbeda. Pemerintah pusat menggunakan data SSGI sehingga angka stunting tinggi,” ujar Nur Cholis di Jepara, Jumat, 27 Januari 2023.
 
Pada 2022, data SSGI menunjukkan angka stunting di Jepara sebesar 18 persen. Sementara data EPPGBM menunjukan angka stunting 11,87 persen. Jumlah balita yang dijadikan contoh pada SSGI sebanyak 600 jiwa. Kemudian bayi yang tercatat pada EPPGBM sebanyak 60.891 jiwa.
 
“Kalau menurut EPPGBM tahun 2022 ada 7.257 balita stunting. Saat ini Kabupaten Jepara menempati peringkat 12 di Jawa Tengah,” kata Nur Cholis.  
 
Keberhasilan Kota Ukir menekan angka stunting lantaran program-program yang sudah dijalankan.Seperti pemberian obat penambah darah pada remaja putri dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Serta edukasi pentingnya pemenuhan gizi pada remaja putri usia 10 sampai 18 tahun.
 
“Seluruh remaja putri, usia 10 - 18 tahun harus kita pacu jangan sampai gizi kurang, harapannya nanti ketika mengandung bayi yang mengandung tidak stunting. Jadi kami fokus pada pencegahan sebelum stunting dan itu terbukti lebih efektif,” kata Nur Cholis.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan