Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya 129 orang dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Ridwan Kamil pun menyinggung berlangsungnya laga yang kerap dilakukan pada malam hari demi mengejar rating stasiun televisi pemegang hak siar BRI Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Menurut gubernur yang akrab disapa Emil ini, peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan tragedi terbesar yang terjadi di Indonesia dalam dunia olahraga. Ia pun berharap keluarga korban meninggal lebih kuat dalam menghadapi musibah tersebut.
"Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," tulis Emil, dalam akus pribadi Instagram @ridwankamil, Minggu, 2 Oktober 2022.
Emil menilai, seluruh pihak harus intropeksi atas terjadinya tragedi tersebut. Bahkan Emil menyoroti waktu pertandingan yang kerap dilakukan pada malam hari atau waktu istimewa dalam sebuah acara televisi.
"Semua dari kita harus berintropeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, belajar menerina kemenangan dan kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik, pengalaman dan lain-lain. Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari," beber dia.
Emil berharap, kejadian tersebut menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk semua pihak demi kemajuan sepakbola tanah air.
"Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur nuhun," harap Emil.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya 129 orang dalam tragedi di
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Ridwan Kamil pun menyinggung berlangsungnya laga yang kerap dilakukan pada malam hari demi mengejar rating stasiun televisi pemegang hak siar BRI Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Menurut gubernur yang akrab disapa Emil ini, peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan tragedi terbesar yang terjadi di
Indonesia dalam dunia olahraga. Ia pun berharap keluarga korban meninggal lebih kuat dalam menghadapi musibah tersebut.
"Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," tulis Emil, dalam akus pribadi Instagram @ridwankamil, Minggu, 2 Oktober 2022.
Emil menilai, seluruh pihak harus intropeksi atas terjadinya tragedi tersebut. Bahkan Emil menyoroti waktu pertandingan yang kerap dilakukan pada malam hari atau waktu istimewa dalam sebuah acara televisi.
"Semua dari kita harus berintropeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, belajar menerina kemenangan dan kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik, pengalaman dan lain-lain. Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari," beber dia.
Emil berharap, kejadian tersebut
menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk semua pihak demi kemajuan sepakbola tanah air.
"Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur nuhun," harap Emil.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)