Yogyakarta: Guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi teramati selama 12 jam dari pukul 18.00 WIB, Kamis, 4 Maret 2021, hingga pukul 06.00 WIB, Jumat, 5 Maret 2021. Lava pijar tersebut meluncur sebanyak 81 kali dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Heru Suparwaka menginformasikan kejadian lainnya yakni guguran tiga kali awan panas dengan jarak luncur hingga 1.500 meter.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," kata Heru.
Baca juga: Polda Lampung Panggil Pihak Ketiga Usut Limbah Medis TPA Bakung
Ia menyebutkan selama 12 jam tersebut kegempaan yang tercatat antara lain kegempaan awan panas guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 25-30 milimeter dan durasi antara 126-145 detik. Selain itu, kegempaan embusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo antara 3-9 milimeter dengan durasi antara 11-16 detik.
"Seismogram juga mencatat adanya kegempaan lainnya antara lain kegempaan hybrid, kegempaan tektonik jauh, dan vulkanik dangkal," terangnya. (Agus Utantoro)
Yogyakarta: Guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi teramati selama 12 jam dari pukul 18.00 WIB, Kamis, 4 Maret 2021, hingga pukul 06.00 WIB, Jumat, 5 Maret 2021.
Lava pijar tersebut meluncur sebanyak 81 kali dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Heru Suparwaka menginformasikan kejadian lainnya yakni guguran tiga kali awan panas dengan jarak luncur hingga 1.500 meter.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," kata Heru.
Baca juga:
Polda Lampung Panggil Pihak Ketiga Usut Limbah Medis TPA Bakung
Ia menyebutkan selama 12 jam tersebut kegempaan yang tercatat antara lain kegempaan awan panas guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 25-30 milimeter dan durasi antara 126-145 detik. Selain itu, kegempaan embusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo antara 3-9 milimeter dengan durasi antara 11-16 detik.
"Seismogram juga mencatat adanya kegempaan lainnya antara lain kegempaan hybrid, kegempaan tektonik jauh, dan vulkanik dangkal," terangnya. (Agus Utantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)