Purwokerto: Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, menginstruksikan penguatan mitigasi bencana tanah longsor. Hal tersebut dilakukan terlebih menjelang puncak musim hujan guna meminimalisir risiko yang ditimbulkan.
"Perkuat mitigasi bencana tanah longsor, curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini dikhawatirkan bisa memicu gerakan tanah," kata Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, melalui siaran pers, Rabu, 29 September 2021.
Baca: BOR Isolasi Covid-19 di Sulawesi Selatan di Bawah 20%
Pernyataan tersebut disampaikan usai meninjau lokasi longsor di titik lokasi di wilayah Kecamatan Pandanarum.
Dia menjelaskan bahwa telah terjadi bencana tanah longsor di Dusun Mangli Desa Lawen, Dusun Getas Desa Pringamba dan Dusun Serang Desa Beji yang telah mengakibatkan empat rumah warga rusak ringan dan satu rumah rusak sedang.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kendati demikian beberapa tanah di titik longsor sementara ditutupi terpal guna mencegah terjadinya longsor susulan," jelasnya.
Terkait kejadian tersebut, dia meminta semua pihak terkait untuk memperkuat mitigasi bencana tanah longsor dan bergerak cepat melakukan penanganan lanjutan agar kondisi tempat terdampak tanah longsor bisa segera diperbaiki.
"Ini harus segera ditangani lebih lanjut untuk memberikan rasa aman pada warga sekitar lokasi tanah longsor," ungkapnya.
Dia juga mengimbau seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian. Syamsudin juga mengajak warga di wilayah setempat untuk menerapkan perilaku masyarakat sadar bencana guna mendukung upaya pengurangan risiko bencana.
"Kami terus mengingatkan warga agar dapat bersama-sama mengedepankan perilaku masyarakat sadar bencana, dengan adanya perilaku sadar bencana maka masyarakat dapat selalu waspada dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Terutama pada periode musim hujan seperti sekarang ini," ujarnya.
Purwokerto: Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, menginstruksikan penguatan mitigasi bencana
tanah longsor. Hal tersebut dilakukan terlebih menjelang puncak musim hujan guna meminimalisir risiko yang ditimbulkan.
"Perkuat mitigasi bencana tanah longsor, curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini dikhawatirkan bisa memicu gerakan tanah," kata Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin, melalui siaran pers, Rabu, 29 September 2021.
Baca:
BOR Isolasi Covid-19 di Sulawesi Selatan di Bawah 20%
Pernyataan tersebut disampaikan usai meninjau lokasi longsor di titik lokasi di wilayah Kecamatan Pandanarum.
Dia menjelaskan bahwa telah terjadi bencana tanah longsor di Dusun Mangli Desa Lawen, Dusun Getas Desa Pringamba dan Dusun Serang Desa Beji yang telah mengakibatkan empat rumah warga rusak ringan dan satu rumah rusak sedang.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kendati demikian beberapa tanah di titik longsor sementara ditutupi terpal guna mencegah terjadinya longsor susulan," jelasnya.
Terkait kejadian tersebut, dia meminta semua pihak terkait untuk memperkuat mitigasi bencana tanah longsor dan bergerak cepat melakukan penanganan lanjutan agar kondisi tempat terdampak tanah longsor bisa segera diperbaiki.
"Ini harus segera ditangani lebih lanjut untuk memberikan rasa aman pada warga sekitar lokasi tanah longsor," ungkapnya.
Dia juga mengimbau seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian. Syamsudin juga mengajak warga di wilayah setempat untuk menerapkan perilaku masyarakat sadar bencana guna mendukung upaya pengurangan risiko bencana.
"Kami terus mengingatkan warga agar dapat bersama-sama mengedepankan perilaku masyarakat sadar bencana, dengan adanya perilaku sadar bencana maka masyarakat dapat selalu waspada dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Terutama pada periode musim hujan seperti sekarang ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)