Cirebon: Tingkat vaksinasi Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sampai saat ini masih 40 persen. Tahun ini Pemerintah Kabupaten Cirebon menargetkan 1,7 juta warga tervaksinasi.
"Memang kami baru melakukan vaksinasi sekitar 40 persenan. Tapi kami optimistis, target akan bisa terkejar, meskipun waktu tinggal dua bulan lagi," kata Bupati Cirebon, Imron, Selasa, 2 November 2021.
Imron beralasan, telatnya vaksinasi dikarenakan, beberapa hal. Salah satunya kurangnya stok vaksin yang dimiliki Kabupaten Cirebon.
Namun saat ini, stok sudah tersedia dan bisa memenuhi sisa vaksinasi yang jumlahnya masih cukup besar itu.
"Persoalan lain kenapa vaksinasi kita masih jauh dari target, karena ada kesalahan data juga. Di beberapa puskesmas itu sudah terdata lebih dari enam puluh persen, tapi ketika dibuka datanya malah kurang. Nanti akan kami perbaiki sistem datanya," ungkap Imron.
Baca juga: ASN Kota Bandung Boleh Cuti Akhir Tahun
Hal lain yang membuat pencapaian vaksinasi lambat, lanjut Imron, karena ada beberapa desa yang kinerjanya pasif. Masalahnya, puskesmas setempat mau melakukan vaksinasi kalau saja masing-masing kepala desa menganjurkan warganya untuk divaksin.
"Kami inginnya akhir tahun ini sudah tercapai seratus persen. Lagi pula data setiap desa itu berbeda. Ada yang sudah tujuh persen tapi ada juga yang masih 20 persen. Jadi kendalanya ini ada di kemauan masing-masing kuwu (kepala desa) di setiap desa. Makanya kami sedang mendorong semua kuwu untuk agar warganya segera divaksin," jelas dia.
Imron menambahkan, untuk memenuhi target sampai akhir tahun, minimal 500 orang sudah harus mendapatkan suntikan vaksin per hari.
"Mau tidak mau, setiap hari harus ada 500 warga kabupaten cirebon yang harus divaksin. Ini untuk mengejar target supaya akhir tahun bisa tercapai," terang dia.
Cirebon:
Tingkat vaksinasi Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sampai saat ini masih 40 persen. Tahun ini Pemerintah Kabupaten Cirebon menargetkan 1,7 juta warga tervaksinasi.
"Memang kami baru melakukan vaksinasi sekitar 40 persenan. Tapi kami optimistis, target akan bisa terkejar, meskipun waktu tinggal dua bulan lagi," kata Bupati Cirebon, Imron, Selasa, 2 November 2021.
Imron beralasan, telatnya vaksinasi dikarenakan, beberapa hal. Salah satunya kurangnya stok vaksin yang dimiliki Kabupaten Cirebon.
Namun saat ini, stok sudah tersedia dan bisa memenuhi sisa vaksinasi yang jumlahnya masih cukup besar itu.
"Persoalan lain kenapa vaksinasi kita masih jauh dari target, karena ada kesalahan data juga. Di beberapa puskesmas itu sudah terdata lebih dari enam puluh persen, tapi ketika dibuka datanya malah kurang. Nanti akan kami perbaiki sistem datanya," ungkap Imron.
Baca juga:
ASN Kota Bandung Boleh Cuti Akhir Tahun
Hal lain yang membuat pencapaian vaksinasi lambat, lanjut Imron, karena ada beberapa desa yang kinerjanya pasif. Masalahnya, puskesmas setempat mau melakukan vaksinasi kalau saja masing-masing kepala desa menganjurkan warganya untuk divaksin.
"Kami inginnya akhir tahun ini sudah tercapai seratus persen. Lagi pula data setiap desa itu berbeda. Ada yang sudah tujuh persen tapi ada juga yang masih 20 persen. Jadi kendalanya ini ada di kemauan masing-masing kuwu (kepala desa) di setiap desa. Makanya kami sedang mendorong semua kuwu untuk agar warganya segera divaksin," jelas dia.
Imron menambahkan, untuk memenuhi target sampai akhir tahun, minimal 500 orang sudah harus mendapatkan suntikan vaksin per hari.
"Mau tidak mau, setiap hari harus ada 500 warga kabupaten cirebon yang harus divaksin. Ini untuk mengejar target supaya akhir tahun bisa tercapai," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)