Lubuk Basung: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatra Barat, bakal membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) untuk memasarkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian warga di tengah pandemi covid-19.
"Kendala dalam berusaha adalah modal dan pemasaran. Kita bakal membuat BUMD untuk pasarkan produk milik pelaku UMKM dan untuk modal ada Bank Nagari," kata Bupati Agam, Andri Warman, di Lubuk Basung, Kamis, 30 September 2021.
Baca: Kafe yang Viral Langgar Prokes di Malang Masih Diizinkan Beroperasi
Andri menjelaskan BUMD itu akan dibentuk pada 2022 dan bakal memasarkan produk-produk UMKM berupa kuliner, sulaman dan lainnya ke luar Agam seperti Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Padang, Jakarta dan lainnya. Selain juga BUMD akan membuat air mineral dengan nama Agam.
Dengan kondisi itu, harga produk UMKM itu akan meningkat, sehingga ekonomi masyarakat akan meningkat pula. "Ini dasar kita untuk membuat BUMD dalam meningkatkan ekonomi pelaku usaha," jelasnya.
Ia mengakui BUMD itu dibuat setelah pelaku usaha kesulitan untuk memasarkan produk mereka ke daerah lain. Akibatnya permintaan tidak begitu banyak, karena mereka sudah sering memakan produk UMKM itu.
Salah satu contoh rinuak di Danau Maninjau dan hampir setiap hari warga di daerah itu mengonsumsi rinuak. "Namun kalau dijual di luar daerah tersebut, maka nilai jual akan tinggi dibandingkan di daerah tersebut," ungkap Andri.
Lubuk Basung: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatra Barat, bakal membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) untuk memasarkan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (
UMKM) setempat. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian warga di tengah pandemi covid-19.
"Kendala dalam berusaha adalah modal dan pemasaran. Kita bakal membuat BUMD untuk pasarkan produk milik pelaku UMKM dan untuk modal ada Bank Nagari," kata Bupati Agam, Andri Warman, di Lubuk Basung, Kamis, 30 September 2021.
Baca:
Kafe yang Viral Langgar Prokes di Malang Masih Diizinkan Beroperasi
Andri menjelaskan BUMD itu akan dibentuk pada 2022 dan bakal memasarkan produk-produk UMKM berupa kuliner, sulaman dan lainnya ke luar Agam seperti Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Padang, Jakarta dan lainnya. Selain juga BUMD akan membuat air mineral dengan nama Agam.
Dengan kondisi itu, harga produk UMKM itu akan meningkat, sehingga ekonomi masyarakat akan meningkat pula. "Ini dasar kita untuk membuat BUMD dalam meningkatkan ekonomi pelaku usaha," jelasnya.
Ia mengakui BUMD itu dibuat setelah pelaku usaha kesulitan untuk memasarkan produk mereka ke daerah lain. Akibatnya permintaan tidak begitu banyak, karena mereka sudah sering memakan produk UMKM itu.
Salah satu contoh rinuak di Danau Maninjau dan hampir setiap hari warga di daerah itu mengonsumsi rinuak. "Namun kalau dijual di luar daerah tersebut, maka nilai jual akan tinggi dibandingkan di daerah tersebut," ungkap Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)