Imigrasi mengoperasikan 78 autogate atau jalur khusus untuk warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Imigrasi mengoperasikan 78 autogate atau jalur khusus untuk warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Efisiensi Pemeriksaan, Imigrasi Operasikan 78 Jalur Khusus di Bandara Soetta

Hendrik Simorangkir • 03 Januari 2024 20:57
Tangerang: Imigrasi mengoperasikan 78 autogate atau jalur khusus untuk warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dari luar negeri. Dengan fasilitas itu, pemeriksaan keimigrasian berlangsung hanya 15 detik bagi setiap pelintas.
 
"Imigrasi telah memasang 78 autogate di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, 52 di terminal kedatangan, 16 di terminal keberangkatan, dan 10 autogate baru di Terminal 2, masing-masing 5 di terminal kedatangan dan keberangkatan," ujar Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, Rabu, 3 Januari 2024.
 
Silmy menyebut autogate di Bandara Soekarno-Hatta menjadi yang terbanyak dimiliki bandara internasional se-Tanah Air. Alat ini berfungsi mengintegrasikan teknologi face recognition dengan border control management (BCM) yang mendukung pengawasan keimigrasian di perlintasan, baik WNI maupun WNA.

Bagi WNA yang menggunakan autogate wajib menggunakan paspor elektronik dan telah memiliki visa antara lain Electronic Visa on Arrival (e-VoA) atau Electronic Visa (e-Visa). Sistem autogate langsung memverifikasi orang asing saat pemindaian paspor.
 
"Jadi langsung mencocokkan antara data paspor dengan data e-VoA, e-Visa atau bebas visa miliknya. Kami juga memastikan aspek keamanan negara dengan menghubungkan sistem perlintasan dengan database Interpol dan cegah tangkal (cekal) untuk mengadang masuknya orang asing yang terlibat kejahatan ataupun catatan lainnya," jelasnya.
 
Baca juga: Imigrasi Bandara Soetta Perketat Pengawasan Perlintasan

Ia melanjutkan, bagi WNA dari 10 negara subjek bebas visa (negara anggota Asean) wajib mendaftarkan pengajuan BVK di evisa.imigrasi.go.id. Sedangkan bagi WNI, mesin autogate bisa digunakan oleh pemegang paspor elektronik dan nonelektronik. Saat akan menjalani pemeriksaan keimigrasian dengan autogate, pengguna harus memastikan seluruh bagian wajah terlihat dengan jelas. 
 
"Aksesoris seperti topi, masker atau lainnya yang menutup wajah harus dilepaskan. Sampul paspor juga harus dibuka sebelum melakukan pemindaian (scan). Jika sudah terpindai dan sistem tidak menunjukkan informasi yang mencurigakan, pintu autogate akan terbuka," terangnya.
 
Menurut Silmy, keberadaan autogate tidak menutup gate manual yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Hal tersebut tetap tersedia untuk menghindari adanya gangguan terutama pada faktor kelistrikan. Saat ini ada 13 gate manual yang dioperasikan.
 
Silmy menambahkan, pihaknya tengah memasang mesin autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali serta di Batam, Kepulauan Riau. Penentuan kedua tempat pemeriksaan imigrasi tersebut untuk didasarkan pada tingginya lalu lintas.
 
"Imigrasi terus meningkatkan pelayanan publik berbasis digital. Di Bali tahap satu pada 21 Januari. Di Bali kita akan bikin sebanyak 54 autogate," ucap dia.

Kenaikan Jumlah Penumpang


Di sisi lain, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, 1.043 pesawat dengan jumlah penumpang hingga 140 ribu terhitung mendarat dan berangkat pada Rabu, 3 Januari 2024 dari bandara tersibuk di Indonesia tersebut. Angka tersebut mengalami kenaikan 13 persen dalam periode yang sama pada 2022.
 
"Jadi cukup tinggi, datanya belum final. Tapi kemungkinan nanti di akhir pekan juga terjadi sedikit lonjakan," ujarnya.
 
Menurut Dwi, angka tersebut lebih di dominasi kepada penumpang yang tiba dan berangkat ke luar negeri dari Bandara Soekarno-Hatta. 
 
"Melihat liburannya, memang ke luar negeri cukup tinggi dibandingkan angka domestik dari arus balik," katanya.
 
Dwi menuturkan, terkait penambahan penerbangan dari maskapai selama periode libur Natal dan Tahun Baru, sebanyak ribuan usulan. Namun, lanjutnya, kesemuanya usulan tersebut tidak bisa terealisasi. 
 
"Total penerbangan usulannya ribuan, tapi realisasi untuk Bandara Soekarno-Hatta ada ratusan penerbangan saja," uvsp dia.
 
Dwi menambahkan, untuk On Time Performance atau OTP penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mencapai di angka 70 persen selama periode libur Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, kata Dwi, ada kejadian Gunung Merapi yang meletus di Padang, sehingga penerbangan menjadi terganggu yang membuat banyak maskapai delay.
 
"Mungkin tidak hanya Natal dan Tahun Baru, tapi di hari-hari biasa juga cukup signifikan (OTP). Apalagi setelah meletusnya Gunung Merapi di Padang, rotasi juga agak berantakan, sehingga keesokan harinya terjadi long delay. Tapi sepanjang perjalanan total OTP masih 70 persen atau cukup baik," imbuhnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan