Salah satu pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung menjadi korban penganiayaan. Dokumentasi/ istimewa
Salah satu pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung menjadi korban penganiayaan. Dokumentasi/ istimewa

Pegiat Konservasi TWNC di Tanggamus Diserang Menjelang Pencoblosan

Deny Irwanto • 15 Februari 2024 05:13
Lampung: Sekelompok oknum warga menyerang pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung, menjelang pencoblosan, Selasa malam, 13 Februari 2024. 
 
Penyerangan berawal dari kelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor dengan suara bising di wilayah pemukiman warga. Salah satu yang menjadi korban berinisal J menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang.
 
"Apakah dari kami ada salah? Ko geber-geber motor disini," tanya J di Tanggamus, Rabu,  14 Februari 2024. 
 
Baca: Beda Pendapat saat Debat Capres, Anak Aniaya Orang Tua
 
Namun bukannya dijawab dengan baik justru menjadi keributan diantara petugas TWNC dan kelompok penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S. 

Kelompok pemuda ini pun mengejar dengan cara merusak rumah S dengan cara melempar batu ke jendela dan atap rumahnya. Namun situasi makin tak terkendali karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak abrik dapur serta mengancam dengan pisau. 
 
"Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban," jelas J. 
 
Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri karena terkena pisau dan luka goresan di dada kiri. Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius dibagian mata akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol Wipol kebagian mata kirinya. 
 
Atas siraman ini, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.
 
Korban ketiga berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Hingga mengalami sesak dan susah nafas. 
 
Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib namun malah mendapat intimidasi dan meminta para petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah.
 
Pasalnya esok harinya pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu. Oknum aparat ini meminta para petugas TWNC dan korban supaya tidak menggunakan hak pilihnya.
 
Maka jelas kelompok warga penyerang ini selain melakukan tindakan melawan hukum seperti penyerangan (penganiayaan dengan kekerasan) mereka juga menghambat petugas TWNC dan korban untuk menggunakan hak pilih (pemilu). 
 
Padahal para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPUD) untuk dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung.
 
Informasi terkini, para korban sedang di evakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis mengingat luka-luka yang di derita parah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan