Makassar: Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menggelar salat Iduladha 1445 Hijriah pada 16 Juni 2024. Keputusan tersebut berbeda dengan pemerintah yang rencananya melaksanakan pada 17 Juni 2024.
Pimpinan Jemaah An Nadzir Gowa, Ustadz Samiruddin Pademmui, mengatakan dalam penentuan pihaknya memiliki metode tersendiri. Ilmu metodologi ini merupakan hasil pengajaran dari Guru dan Imam KH Syamsuri Abdul Madjid yang beliau menjamin kebenarannya dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
"Jamaah An Nadzir Gowa Sulawesi Selatan telah memutuskan dan menetapkan 10 Dzulhijjah 1445 H dan pelaksanaan shalat Iduladha 1445 H jatuh pada hari Ahad 16 Juni 2024 M," katanya, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 13 Juni 2024.
Dalam penentuan tersebut pihaknya melakukan dengan mengamati tiga purnama 14, 15, dan 16 Dzulqaidah 1445 H, yang secara berurutan bertepatan dengan hari Rabu, Kamis, Jumat, tanggal 22, 23, 24 Mei 2024 M, sesuai dengan kriterianya masing-masing.
Setelah menetapkan tiga purnama Dzulqaidah 1445 H, seterusnya menghitung perjalanan bulan, maka didapatkan 27, 28, dan 29 Dzulqaidah 1445 H, bertepatan dengan Selasa, Rabu, Kamis, tanggal 4, 5, 6 Juni 2024, sambil memperhatikan jam terbitnya bulan di ufuk Timur, baik saat fajar kazib, fajar siddiq dan pagi hari.
"Termasuk melihat bayangan bulan bersusun dengan menggunakan kain tipis hitam, sambil memadukan dengan ilmu dan teknologi aplikasi," ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan bulan yang dilakukan jamaah An Nadzir pada subuh hari Selasa 4 Juni 2024, bulan terbit jam 03.38 WITA dan nampak bulan bersusun tiga.
Artinya bulan Dzulqaidah masih terbit dua kali lagi di Timur yakni pada Rabu dan Kamis tanggal 5 dan 6 Juni 2024. Hal ini sesuai dengan aplikasi di mana pada hari Rabu 5 Juni 2024 bulan terbit jam 04.34 WITA dan pada hari Kamis 6 Juni 2024 bulan terbit jam 05.33 WITA dan perjalanannya masih sampai full ke ufuk Barat tenggelam jam 17.40 WITA.
Terjadinya pergantian bulan atau kongjungsi atau ijtima dari bulan Dzulqaidah ke Dzulhijjah 1445 H, terjadi sekitar jam 20.40 WITA yang secara sunnatullah juga akan diikuti oleh fenomena alam.
"Fenomena seperti adanya hujan, angin kencang, petir dan pasang puncak (kondak) air laut pada tempat atau wilayah tertentu. Dan pada hari Jumat 7 Juni 2024, di ufuk timur, matahari sudah duluan terbit daripada bulan," ujarnya.
Makassar: Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menggelar salat
Iduladha 1445 Hijriah pada 16 Juni 2024. Keputusan tersebut berbeda dengan pemerintah yang rencananya melaksanakan pada 17 Juni 2024.
Pimpinan Jemaah An Nadzir Gowa, Ustadz Samiruddin Pademmui, mengatakan dalam penentuan pihaknya memiliki metode tersendiri. Ilmu metodologi ini merupakan hasil pengajaran dari Guru dan Imam KH Syamsuri Abdul Madjid yang beliau menjamin kebenarannya dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
"Jamaah An Nadzir Gowa Sulawesi Selatan telah memutuskan dan menetapkan 10 Dzulhijjah 1445 H dan pelaksanaan shalat Iduladha 1445 H jatuh pada hari Ahad 16 Juni 2024 M," katanya, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 13 Juni 2024.
Dalam penentuan tersebut pihaknya melakukan dengan mengamati tiga purnama 14, 15, dan 16 Dzulqaidah 1445 H, yang secara berurutan bertepatan dengan hari Rabu, Kamis, Jumat, tanggal 22, 23, 24 Mei 2024 M, sesuai dengan kriterianya masing-masing.
Setelah menetapkan tiga purnama Dzulqaidah 1445 H, seterusnya menghitung perjalanan bulan, maka didapatkan 27, 28, dan 29 Dzulqaidah 1445 H, bertepatan dengan Selasa, Rabu, Kamis, tanggal 4, 5, 6 Juni 2024, sambil memperhatikan jam terbitnya bulan di ufuk Timur, baik saat fajar kazib, fajar siddiq dan pagi hari.
"Termasuk melihat bayangan bulan bersusun dengan menggunakan kain tipis hitam, sambil memadukan dengan ilmu dan teknologi aplikasi," ungkapnya.
Berdasarkan pengamatan bulan yang dilakukan jamaah An Nadzir pada subuh hari Selasa 4 Juni 2024, bulan terbit jam 03.38 WITA dan nampak bulan bersusun tiga.
Artinya bulan Dzulqaidah masih terbit dua kali lagi di Timur yakni pada Rabu dan Kamis tanggal 5 dan 6 Juni 2024. Hal ini sesuai dengan aplikasi di mana pada hari Rabu 5 Juni 2024 bulan terbit jam 04.34 WITA dan pada hari Kamis 6 Juni 2024 bulan terbit jam 05.33 WITA dan perjalanannya masih sampai full ke ufuk Barat tenggelam jam 17.40 WITA.
Terjadinya pergantian bulan atau kongjungsi atau ijtima dari bulan Dzulqaidah ke Dzulhijjah 1445 H, terjadi sekitar jam 20.40 WITA yang secara sunnatullah juga akan diikuti oleh fenomena alam.
"Fenomena seperti adanya hujan, angin kencang, petir dan pasang puncak (kondak) air laut pada tempat atau wilayah tertentu. Dan pada hari Jumat 7 Juni 2024, di ufuk timur, matahari sudah duluan terbit daripada bulan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)