Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Vaksin Covid-19 Telah Tiba di Bio Farma Bandung

Roni Kurniawan • 22 Juli 2020 16:42
Bandung: Tim peneliti dari Fakustas Kedokteran Universitas Pajajaran (Unpad) memastikan vaksin covid-19 yang akan dilakukan uji klinis telah berada di Bio Farma, Kota Bandung. Vaksin tersebut akan digunakan untuk uji klinis pada awal Agustus 2020 terhadap 1.620 subjek.
 
"Sudah sampai di Bandung (vaksin covid-19), sudah ada di Bio Farma. Sementara di sana, nanti kalau dipakai atau uji klinks baru ke kita. Kita baru pakai awal Agustus nanti," kata peneliti Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Rabu, 22 Juli 2020.
 
Vaksin asal Tiongkok tersebut rencanakan akan digunakan terhadap 1.620 warga yang menjadi relawan untuk subjek penyuntikan. Terdapat enam lokasi yang dipilih sebagai tempat penyuntikan, namun pembagian jumlah vaksin di setiap lokasi belum dibeberkan tim peneliti.

"Kalau jumlah seluruhnya saya lupa lagi, nanti kita akan koordinasi dengan Bio Farma. Yang pasti vaksinnya sudah ada, tinggal pelaksanaan di enam tempat yang sudah dipilih," sahutnya.
 
Baca: Relawan Vaksin Covid-19 Wajib Tinggal di Bandung
 
Kusnandi memastikan, vaksin tersebut dalam kondisi aman dan siap untuk digunakan. Pihaknya kini tengah menunggu izin dari komite etik untuk memulai pelaksanaan uji klinis 
 
"Bio Farma ini kan sudah memproduksi berbagai macam vaksin, bahkan sudah ada 132 negara yang menggunakan sudah teruji. Nah sekarang kita sedang menunggu izin dari komite etik. Besok keluar izinnya," ujarnya.
 
Sementara itu, manajer lapangan peneliti FK Unpad, Eddy Fadliana, mengatakan vaksin tersebut akan diberikan dua kali kepada subjek dalam kurun waktu dua pekan. Hal itu untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kekebalan imunitas subjek yang disuntikkan, kemudian dilakukan pemantauan selama enam bulan.
 
"Jadi kita punya data yang lengkap sesudah enam bulan itu, juga kekebalan setelah enam bulan dipantau lagi apakah setelah enam bulan itu tingkat kekebalanya masih cukup tinggi sehingga masih bisa berlangsung atau mempunyai kekebalan lebih panjang atau sudah turun. Nah hasil penelitian inilah kita akan ketahui," ungkap Eddy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan