Bandung: Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran (Unpad) menargetkan 1.620 orang menjadi relawan atau subjek uji klinis vaksin covid-19 pada awal Agustus 2020. Warga yang akan menjadi relawan diwajibkan tinggal di Kota Bandung selama proses pemantauan uji klinis vaksin covid-19, yakni enam bulan untuk memudahkan pemantauan penelitian.
"Ini untuk hanya yang tinggal di Kota Bandung, kalau dari luar kota mau ikut ini, pindah dulu ke Bandung," ujar Peneliti FK Unpad, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Rabu, 22 Juli 2020.
Kusnandi menuturkan, syarat bagi warga yang ingin menjadi relawan untuk uji klinis vaksin salah satunya berusia 19-59 tahun. Usia tersebut dipilih karena dinilai masih dalam usia produktif, sehingga vaksin yang disuntikkan diprediksi akan bekerja dengan baik.
"Di usia produktif semua yang kita lakukan, antar 19 sampai 59 tahun. Kalau kita melakukan untuk anak-anak dan orang tua, itu desain penelitiannya harus beda. Karena yang kena covid-10 kebanyakan orang dewasa, orang yang sedang bekerja," jelasnya.
Warga yang hendak menjadi relawan pun akan diperiksa dahulu oleh tim dari FK Unpad. Pasalnya, warga yang dipilih menjadi relawan harus dalam kondisi sehat dan belum atau tidak terpapar covid-19.
"Jadi ini kan vaksin dari virus yang sudah dimatikan, makanya kita akan berikan kepada subjek yang sehat," sahutnya.
Baca: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Mesti Hati-hati
Sementara itu, warga yang akan menjadi relawan uji klinis vaksin covid-19 akan mendapatkan asuransi kesehatan selama penelitian selesai. Relawan pun akan dipantau secara berkala untuk memastikan efek dari suntikan vaksin tersebut.
"Diberikan asuransi selama ikut penelitian, dan tidak dibayar karena mereka secara sukarela. Terus kita pantau ketat, tiga hari, lima hari, 14 hari, dan seterusya. Kalau dia sakit, apakah gejala dari vaksin itu atau tidak? nanti dia periksa ke dokter lain, saya yang akan tanya ke dokter itu lebih dalam," paparnya.
Hingga kini. Kusnandi mengaku telah banyak warga yang mengajukan diri untuk menjadi relawan uji klinis vaksin. Di antaranya pegawai serta para dokter dari salah satu rumah sakit di Jakarta.
"Tapi saya tolak, itu pegawai rumah sakit sama dokternya. Karena mereka tidak tinggal di Bandung, susah kita mengawasinya. Yang mendaftar juga sudah banyak yang ingin ikut, tapi kan kita belum mulai, nanti awal Agustus," pungkasnya.
Kusnandi membeberkan, bagi warga yang tinggal di Bandung ingin menjadi relawan bisa datang langsung ke enam lokasi yang telah dipilih untuk menjadi tempat uji klinis vaksin covid-19, yaitu di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad di Jalan Prof. eycjman, Kampus Unpad di Jalan Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Cimbeuleuit, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Sukapakir.
Bandung: Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran (Unpad) menargetkan 1.620 orang menjadi relawan atau subjek uji klinis vaksin covid-19 pada awal Agustus 2020. Warga yang akan menjadi relawan diwajibkan tinggal di Kota Bandung selama proses pemantauan uji klinis vaksin covid-19, yakni enam bulan untuk memudahkan pemantauan penelitian.
"Ini untuk hanya yang tinggal di Kota Bandung, kalau dari luar kota mau ikut ini, pindah dulu ke Bandung," ujar Peneliti FK Unpad, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Rabu, 22 Juli 2020.
Kusnandi menuturkan, syarat bagi warga yang ingin menjadi relawan untuk uji klinis vaksin salah satunya berusia 19-59 tahun. Usia tersebut dipilih karena dinilai masih dalam usia produktif, sehingga vaksin yang disuntikkan diprediksi akan bekerja dengan baik.
"Di usia produktif semua yang kita lakukan, antar 19 sampai 59 tahun. Kalau kita melakukan untuk anak-anak dan orang tua, itu desain penelitiannya harus beda. Karena yang kena covid-10 kebanyakan orang dewasa, orang yang sedang bekerja," jelasnya.
Warga yang hendak menjadi relawan pun akan diperiksa dahulu oleh tim dari FK Unpad. Pasalnya, warga yang dipilih menjadi relawan harus dalam kondisi sehat dan belum atau tidak terpapar covid-19.
"Jadi ini kan vaksin dari virus yang sudah dimatikan, makanya kita akan berikan kepada subjek yang sehat," sahutnya.
Baca: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Mesti Hati-hati
Sementara itu, warga yang akan menjadi relawan uji klinis vaksin covid-19 akan mendapatkan asuransi kesehatan selama penelitian selesai. Relawan pun akan dipantau secara berkala untuk memastikan efek dari suntikan vaksin tersebut.
"Diberikan asuransi selama ikut penelitian, dan tidak dibayar karena mereka secara sukarela. Terus kita pantau ketat, tiga hari, lima hari, 14 hari, dan seterusya. Kalau dia sakit, apakah gejala dari vaksin itu atau tidak? nanti dia periksa ke dokter lain, saya yang akan tanya ke dokter itu lebih dalam," paparnya.
Hingga kini. Kusnandi mengaku telah banyak warga yang mengajukan diri untuk menjadi relawan uji klinis vaksin. Di antaranya pegawai serta para dokter dari salah satu rumah sakit di Jakarta.
"Tapi saya tolak, itu pegawai rumah sakit sama dokternya. Karena mereka tidak tinggal di Bandung, susah kita mengawasinya. Yang mendaftar juga sudah banyak yang ingin ikut, tapi kan kita belum mulai, nanti awal Agustus," pungkasnya.
Kusnandi membeberkan, bagi warga yang tinggal di Bandung ingin menjadi relawan bisa datang langsung ke enam lokasi yang telah dipilih untuk menjadi tempat uji klinis vaksin covid-19, yaitu di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad di Jalan Prof. eycjman, Kampus Unpad di Jalan Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Cimbeuleuit, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Sukapakir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)