Kupang: Sebanyak tiga dari 22 anak buah kapal (ABK) Pelni KM Lambelu, diduga terinfeksi virus korona (covid-19) setelah menjalani pemeriksaan darah oleh tim medis setempat. Akibatnya, kapal di perairan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu dilarang bersandar.
"Tiga orang itu ialah, satu petugas kantin dan dua ABK," ujar Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Rabu, 8 April 2020.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT, Marius Ardu Jelamu, mengungkapkan, ketiga ABK tersebut sebelumnya berlayar dari Nunukan-Makasar-Babau-Maumere. Selain ABK, kapal juga mengangkut 233 penumpang dari Kalimantan dan Sulawesi menuju pelabuhan Lorens Sai, Maumere, Sikka.
Baca juga: Bapok di Jayapura Dijamin Aman Selama Pandemi Covid-19
Namun saat tiba di Maumere pada Senin, 6 April 2020, kapal dilarang sandar usai diketahui ada ABK yang diduga terinfeksi covid-19. Pemeriksaan kesehatan pun dilakukan di tengah laut.
"Selanjutnya sampel cairan pernapasan bawah dari ketiga ABK itu sudah diambil dan akan dikirim untuk diperiksa melalui metode polymerase chain reaction (PCR) di Makassar," jelasnya.
Menurut dia, Pemerintah NTT telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sikka, agar mengizinkan penumpang KM Lambelu turun di pelabuhan Lorens Sai, Maumere.
Ia mengatakan, para penumpang yang berasal dari Kabupaten Sikka, Ende, Nagekeo, dan Ngada itu wajib melakukan isolasi di Sikka selama 14 hari.
"Terhadap ketiga ABK KM Lambelu yang positif covid-19 tidak diizinkan turun ke darat. Ketiganya tetap di atas kapal," tegas Marius.
Kupang: Sebanyak tiga dari 22 anak buah kapal (ABK) Pelni KM Lambelu, diduga terinfeksi virus korona (covid-19) setelah menjalani pemeriksaan darah oleh tim medis setempat. Akibatnya, kapal di perairan Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu dilarang bersandar.
"Tiga orang itu ialah, satu petugas kantin dan dua ABK," ujar Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Rabu, 8 April 2020.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT, Marius Ardu Jelamu, mengungkapkan, ketiga ABK tersebut sebelumnya berlayar dari Nunukan-Makasar-Babau-Maumere. Selain ABK, kapal juga mengangkut 233 penumpang dari Kalimantan dan Sulawesi menuju pelabuhan Lorens Sai, Maumere, Sikka.
Baca juga:
Bapok di Jayapura Dijamin Aman Selama Pandemi Covid-19
Namun saat tiba di Maumere pada Senin, 6 April 2020, kapal dilarang sandar usai diketahui ada ABK yang diduga terinfeksi covid-19. Pemeriksaan kesehatan pun dilakukan di tengah laut.
"Selanjutnya sampel cairan pernapasan bawah dari ketiga ABK itu sudah diambil dan akan dikirim untuk diperiksa melalui metode polymerase chain reaction (PCR) di Makassar," jelasnya.
Menurut dia, Pemerintah NTT telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sikka, agar mengizinkan penumpang KM Lambelu turun di pelabuhan Lorens Sai, Maumere.
Ia mengatakan, para penumpang yang berasal dari Kabupaten Sikka, Ende, Nagekeo, dan Ngada itu wajib melakukan isolasi di Sikka selama 14 hari.
"Terhadap ketiga ABK KM Lambelu yang positif covid-19 tidak diizinkan turun ke darat. Ketiganya tetap di atas kapal," tegas Marius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)