Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada kasus konfirmasi positif covid-19 memunculkan klaster besar. Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, klaster ini berada kantor pemerintah sektor keuangan.
"Kita sedang melaksanakan tracing kasus klaster sebuah institusi keuangan, dan ada kemungkinan ada kaitan dengan kasus positif ASN tersebut. Keterkaitan ini karena perilaku sebagai pelaku perjalanan yang tidak disiplin pada protokol kesehatan, sehingga keterpaparan dapat terjadi," kata Berty saat dihubungi, Jumat, 25 September 2020.
Baca: Sumenep Kembali ke Zona Merah Covid-19
Berty enggan menyebutkan spesifik nama institusi itu. Ia hanya mengatakan lokasi institusi itu di Kota Yogyakarta. Sejumlah ASN di Yogyakarta beberapa hari lalu terkonfirmasi positif korona. Bahkan ASN di Dinas Kesehatan DIY tercatat meninggal.
Dia mengungkapkan dalam proses penelusuran menunjukkan ASN positif covid-19 seminggu sebelumnya telah melakukan perjalanan bersama dengan saudaranya. "Saudaranya tersebut beberapa hari setelah pergi melakukan test PCR dan diketahui positif (covid-19)," jelasnya.
Dari hasil penelusuran itu, ASN itu melakukan tes usap mandiri. Hasil tes usap itu kemudian dilaporkan ke pimpinannya. "Hasil pelacakan kita juga mendapatkan informasi bahwa saudara dari ASN tersebut adalah karyawan dari institusi keuangan di Yogyakarta," ungkapnya.
Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus konfirmasi positif korona di DIY konsisten di atas angka 50. Rinciannya, 54 kasus (18 September), 74 kasus (19 September), 74 kasus (20 September), 64 kasus (21 September), 67 kasus (22 September), 63 kasus (23 September), dan 22 kasus (24 September). Jumlah total kasus 2.397.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada kasus konfirmasi positif
covid-19 memunculkan klaster besar. Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, klaster ini berada kantor pemerintah sektor keuangan.
"Kita sedang melaksanakan tracing kasus klaster sebuah institusi keuangan, dan ada kemungkinan ada kaitan dengan kasus positif ASN tersebut. Keterkaitan ini karena perilaku sebagai pelaku perjalanan yang tidak disiplin pada protokol kesehatan, sehingga keterpaparan dapat terjadi," kata Berty saat dihubungi, Jumat, 25 September 2020.
Baca:
Sumenep Kembali ke Zona Merah Covid-19
Berty enggan menyebutkan spesifik nama institusi itu. Ia hanya mengatakan lokasi institusi itu di Kota Yogyakarta. Sejumlah ASN di Yogyakarta beberapa hari lalu terkonfirmasi positif korona. Bahkan ASN di Dinas Kesehatan DIY tercatat meninggal.
Dia mengungkapkan dalam proses penelusuran menunjukkan ASN positif covid-19 seminggu sebelumnya telah melakukan perjalanan bersama dengan saudaranya. "Saudaranya tersebut beberapa hari setelah pergi melakukan test PCR dan diketahui positif (covid-19)," jelasnya.
Dari hasil penelusuran itu, ASN itu melakukan tes usap mandiri. Hasil tes usap itu kemudian dilaporkan ke pimpinannya. "Hasil pelacakan kita juga mendapatkan informasi bahwa saudara dari ASN tersebut adalah karyawan dari institusi keuangan di Yogyakarta," ungkapnya.
Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus konfirmasi positif korona di DIY konsisten di atas angka 50. Rinciannya, 54 kasus (18 September), 74 kasus (19 September), 74 kasus (20 September), 64 kasus (21 September), 67 kasus (22 September), 63 kasus (23 September), dan 22 kasus (24 September). Jumlah total kasus 2.397.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)