Tanjungpinang: Sebanyak 25 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussilmi di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dinyatakan positif covid-19. Santri yang dinyatakan positif diisolasi mandiri di suatu bangunan yang terpisah dari santri yang sehat.
"Semuanya perempuan, untuk santri laki-laki belum keluar hasil tes usapnya," kata Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Darussilmi, Ustaz Ahmad Ghozali, saat menerima kunjungan Kepala Kantor Kemenag Bintan, Erman Zaruddin, dan Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana, Kamis, 18 September 2020.
Kunjungan Kemenag dan Dinkes dalam rangka memantau penerapan protokol pencegahan penularan covid-19 di ponpes tersebut.
Kepala Kemenag Bintan, Erman, meminta agar pengasuh dan pengajar di Ponpes Darussilmi memastikan penerapan protokol pencegahan penularan covid-19 oleh seluruh santri. Bagi santri yang positif covid-19, ia mendoakan agar segera segera sembuh.
“Semoga Allah sembuhkan santri yang terindikasi positif covid-19. Kita doakan agar Ponpes Darussilmi segera terbebas dari musibah ini sehingga dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran seperti biasa,” ucapnya.
Kadis Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengingatkan kepada para santri agar tetap menerapkan physical distancing dan selalu mengenakan masker.
Tjetjep juga meminta kepada pengelola ponpes agar rutin melakukan disinfeksi minimal dua hari sekali.
"Gugus Tugas menyempatkan untuk mengecek sarana pendukung pencegahan penularan covid-19 yang tersedia di sana. Kami memastikan bahwa semua warga ponpes agar rutin mencuci tangan dan tidak melakukan kontak fisik antar sesama penghuni pondok pesantren," ujar Tjetjep.
Kadis Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengingatkan kepada para santri agar tetap menerapkan physical distancing dan selalu mengenakan masker.
Tjetjep juga meminta kepada pengelola ponpes agar rutin melakukan disinfeksi minimal dua hari sekali.
"Gugus Tugas menyempatkan untuk mengecek sarana pendukung pencegahan penularan covid-19 yang tersedia di sana. Kami memastikan bahwa semua warga ponpes agar rutin mencuci tangan dan tidak melakukan kontak fisik antar sesama penghuni pondok pesantren," ujar Tjetjep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)