Jombang: Seorang remaja putri berinisial SA, 18, dilaporkan ke polisi oleh orang tua angkatnya. SA diduga menipu ayah angkat dengan modus mengaku berhasil menjadi mahasiswi berprestasi di kampus.
"SA saat ini sudah diamankan di Polsek Bareng," terang Kapolsek Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Anang Sujianto, Kamis, 24 Maret 2022.
Anang menjelaskan, modus penipuan yang dilakukan pelaku terungkap setelah korban yakni Agung Puji Santoso, melihat laptop milik SA. Laptop tersebut berisi chat WhatsApp antara korban dengan seorang dosen. Belakangan, sosok dosen tersebut ternyata fiktif.
"Modusnya, tersangka mengaku ditunjuk pihak kampus untuk mengikuti olimpiade ekonomi berbahasa Inggris tingkat provinsi. Ini dilakukan agar korban bangga kepada tersangka,” kata Anang.
Baca juga: Polda NTB Beri Atensi Maraknya Penipuan Online Pembelian Tiket MotoGP
Usai ayahnya yakin, SA menggunakan nomor WhatsApp lain dan berpura-pura sebagai dosen dari kampus tempatnya berkuliah. Sosok dosen ini yang disebutnya akan mengurusi seluruh keperluan olimpiade.
“Tersangka meyakinkan korban dengan mengatakan nanti ada dosen yang mengurusi keuangannya di kampus yaitu (bernama) Bu Sun. Padahal Bu Sun itu adalah tersangka sendiri,” beber Anang.
Melalui dosen fiktif inilah, SA membuat daftar sejumlah keperluan yang harus dipenuhi oleh ayahnya, demi keberlangsungan olimpiade.
“Bu Sun ini minta kepada korban untuk membelikan atau menyediakan barang guna mendukung kuliah offline dan persyaratan ikut olimpiade,” tambahnya.
Namun, sejumlah permintaan dari dosen fiktif ini dirasa tidak masuk akal. Sebab sang dosen meminta sejumlah barang yang tidak wajar.
Baca juga: Demi Flexing, Remaja di Blitar Jual 4 Motor Orang Tua dan Teman
“Minta sepeda motor Vario, laptop RAM harus 8 GB, mendirikan toko buku, membuat ruang baca dengan dinding kain, alat kosmetik, dan sejumlah barang lain,” paparnya.
Bahkan, dosen fiktif ini berusaha meyakinkan korban, jika nanti biaya yang dikeluarkan oleh korban akan diganti oleh pihak kampus, pada awal Desember 2021.
“Nah hal itu tidak pernah terwujud,” ujar Anang.
Lantaran merasa tertipu, akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bareng. Selanjutnya Unit Reskrim Polsek melakukan penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan pada tersangka maupun saksi-saksi, tersangka mengaku jika hal itu semua memang benar dilakukan seorang diri, termasuk membuat nomor WA dosen fiktif.
“Tersangka mengakui menggunakan nama Bu Sun agar mudah meminta uang dan barang kepada korban. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, tersangka tidak terpilih menjadi mahasiswi terbaik di kampus dan tidak ditunjuk ikut olimpiade se-Jatim,” ungkap Anang.
Atas perbuatannya, korban mengalami kerugian hingga Rp59 juta. Kini tersangka telah diamankan di Mapolsek Bareng guna kepetingan penyidikan.
Jombang:
Seorang remaja putri berinisial SA, 18, dilaporkan ke polisi oleh orang tua angkatnya. SA diduga menipu ayah angkat dengan modus mengaku berhasil menjadi mahasiswi berprestasi di kampus.
"SA saat ini sudah diamankan di Polsek Bareng," terang Kapolsek Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Anang Sujianto, Kamis, 24 Maret 2022.
Anang menjelaskan, modus penipuan yang dilakukan pelaku terungkap setelah korban yakni Agung Puji Santoso, melihat laptop milik SA. Laptop tersebut berisi
chat WhatsApp antara korban dengan seorang dosen. Belakangan, sosok dosen tersebut ternyata fiktif.
"Modusnya, tersangka mengaku ditunjuk pihak kampus untuk mengikuti olimpiade ekonomi berbahasa Inggris tingkat provinsi. Ini dilakukan agar korban bangga kepada tersangka,” kata Anang.
Baca juga:
Polda NTB Beri Atensi Maraknya Penipuan Online Pembelian Tiket MotoGP
Usai ayahnya yakin, SA menggunakan nomor WhatsApp lain dan berpura-pura sebagai dosen dari kampus tempatnya berkuliah. Sosok dosen ini yang disebutnya akan mengurusi seluruh keperluan olimpiade.
“Tersangka meyakinkan korban dengan mengatakan nanti ada dosen yang mengurusi keuangannya di kampus yaitu (bernama) Bu Sun. Padahal Bu Sun itu adalah tersangka sendiri,” beber Anang.
Melalui dosen fiktif inilah, SA membuat daftar sejumlah keperluan yang harus dipenuhi oleh ayahnya, demi keberlangsungan olimpiade.
“Bu Sun ini minta kepada korban untuk membelikan atau menyediakan barang guna mendukung kuliah
offline dan persyaratan ikut olimpiade,” tambahnya.
Namun, sejumlah permintaan dari dosen fiktif ini dirasa tidak masuk akal. Sebab sang dosen meminta sejumlah barang yang tidak wajar.
Baca juga:
Demi Flexing, Remaja di Blitar Jual 4 Motor Orang Tua dan Teman
“Minta sepeda motor Vario, laptop RAM harus 8 GB, mendirikan toko buku, membuat ruang baca dengan dinding kain, alat kosmetik, dan sejumlah barang lain,” paparnya.
Bahkan, dosen fiktif ini berusaha meyakinkan korban, jika nanti biaya yang dikeluarkan oleh korban akan diganti oleh pihak kampus, pada awal Desember 2021.
“Nah hal itu tidak pernah terwujud,” ujar Anang.
Lantaran merasa tertipu, akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bareng. Selanjutnya Unit Reskrim Polsek melakukan penyelidikan. Dari hasil pemeriksaan pada tersangka maupun saksi-saksi, tersangka mengaku jika hal itu semua memang benar dilakukan seorang diri, termasuk membuat nomor WA dosen fiktif.
“Tersangka mengakui menggunakan nama Bu Sun agar mudah meminta uang dan barang kepada korban. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, tersangka tidak terpilih menjadi mahasiswi terbaik di kampus dan tidak ditunjuk ikut olimpiade se-Jatim,” ungkap Anang.
Atas perbuatannya, korban mengalami kerugian hingga Rp59 juta. Kini tersangka telah diamankan di Mapolsek Bareng guna kepetingan penyidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)