Tangerang: Masyarakat Kota Tangerang mengeluhkan suplai air bersih terhenti yang telah terjadi selama 4 jam. Bahkan terhentinya pasokan air bersih itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak pengelola.
"Perkiraan tadi air berhenti sekitar jam 14.00. Hingga saat ini belum nyala lagi," kata Warga Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Puspa Indah Lestari, Kamis, 23 Juni 2022.
Puspa menjelaskan terhentinya suplai air bersih ke kediamannya itu tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak pengelola perusahaan air setempat.
"Enggak ada pemberitahuan ke kami. Bukan saya saja, hampir warga di sekitar perumahan saya pun mati dan tidak ada pemberitahuan akan matinya air itu," jelasnya.
Kabid Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Banten, Aldo, mengatakan kejadian itu lantaran sumber air baku yang diambil dari Sungai Cisadane saat ini sedang keruh sehingga mengurangi pasokan suplai air dibandingkan sebelumnya.
"Ada banjir bandang di Cisarua, Bogor, jadi membuat keruh Sungai Cisadane," ungkap Aldo.
Aldo menjelaskan keruhnya air di Sungai Cisadane membuat pihaknya menurunkan kapasitas pengolahannya. Selain itu membutuhkan waktu lama bagi pihaknya untuk kembali mengolah air bersih.
"Tapi untuk kualitas air pelanggan itu tidak berubah. Sungai Cisadane sedang keruh, jadi untuk pengolahannya kita memerlukan waktu lebih lama," jelasnya.
Menurut Aldo pihaknya akan berupaya untuk menangani permasalahan yang sedang terjadi dan berimbas pada keluhan-keluhan masyarakat terkait pasokan air bersih tersebut.
"Kami juga akan mengoptimalkan pengiriman truk tangki air bersih ke wilayah perumahan-perumahan yang terdampak. Intinya terus beroperasi untuk menormalkan kembali suplai air bersih segera setelah kualitas air baku meningkat," ujarnya.
Tangerang: Masyarakat
Kota Tangerang mengeluhkan suplai
air bersih terhenti yang telah terjadi selama 4 jam. Bahkan terhentinya pasokan air bersih itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak pengelola.
"Perkiraan tadi air berhenti sekitar jam 14.00. Hingga saat ini belum nyala lagi," kata Warga Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, Puspa Indah Lestari, Kamis, 23 Juni 2022.
Puspa menjelaskan terhentinya suplai air bersih ke kediamannya itu tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak pengelola perusahaan air setempat.
"Enggak ada pemberitahuan ke kami. Bukan saya saja, hampir warga di sekitar perumahan saya pun mati dan tidak ada pemberitahuan akan matinya air itu," jelasnya.
Kabid Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Banten, Aldo, mengatakan kejadian itu lantaran sumber air baku yang diambil dari Sungai Cisadane saat ini sedang keruh sehingga mengurangi pasokan suplai air dibandingkan sebelumnya.
"Ada banjir bandang di Cisarua, Bogor, jadi membuat keruh Sungai Cisadane," ungkap Aldo.
Aldo menjelaskan keruhnya air di
Sungai Cisadane membuat pihaknya menurunkan kapasitas pengolahannya. Selain itu membutuhkan waktu lama bagi pihaknya untuk kembali mengolah air bersih.
"Tapi untuk kualitas air pelanggan itu tidak berubah. Sungai Cisadane sedang keruh, jadi untuk pengolahannya kita memerlukan waktu lebih lama," jelasnya.
Menurut Aldo pihaknya akan berupaya untuk menangani permasalahan yang sedang terjadi dan berimbas pada keluhan-keluhan masyarakat terkait pasokan air bersih tersebut.
"Kami juga akan mengoptimalkan pengiriman truk tangki air bersih ke wilayah perumahan-perumahan yang terdampak. Intinya terus beroperasi untuk menormalkan kembali suplai air bersih segera setelah kualitas air baku meningkat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)