Surabaya: Tim DVI Polri menerima 38 jenazah korban bencana erupsi Gunung Semeru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 jenazah di antaranya telah teridentifikasi.
"Sebanyak 28 jenazah itu sudah diambil keluarganya," kata Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, Jumat, 17 Desember 2021.
Nico mengatakan, tim DVI terus berusaha maksimal mencari tahu identitas jenazah yang belum teridentifikasi. Namun memerlukan bantuan penyintas yang kehilangan keluarganya akibat bencana Gunung Semeru.
Ia pun mengimbau masyarakat yang merasa keluarganya menjadi korban bencana Semeru, agar berperan aktif dengan datang ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk pencocokan DNA.
"Nanti akan diambil contoh bagian DNA nya untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan oleh tim SAR gabungan," terang Nico.
Baca juga: Pemprov Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Gempa NTT di Selayar
Terkait dengan penanganan bencana, lanjut dia, Polda Jatim telah membentuk beberapa satgas. Di antaranya Satgas Pencarian Evakuasi, Satgas Kesehatan, Satgas Logistik, dan Satgas Humas.
"Sebayak 11 ekor anjing pelacak unit Satwa K-9 dari Mabes Polri dan Polda Jatim beserta jajaran tetap disiagakan selama operasi pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru," imbuh dia.
Berdasarkan data BPBD Lumajang, jumlah korban meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 48 orang, kemudian 18 orang mengalami luka berat dan sembilan orang mengalami luka ringan.
Sedangkan jumlah kecamatan yang terdampak material erupsi dan abu vulkanik di 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang dengan total warga yang mengungsi sebanyak 10.158 yang tersebar di 151 titik.
Surabaya:
Tim DVI Polri menerima 38 jenazah korban bencana erupsi Gunung Semeru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 jenazah di antaranya telah teridentifikasi.
"Sebanyak 28 jenazah itu sudah diambil keluarganya," kata Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta, Jumat, 17 Desember 2021.
Nico mengatakan, tim DVI terus berusaha maksimal mencari tahu identitas jenazah yang belum teridentifikasi. Namun memerlukan bantuan penyintas yang kehilangan keluarganya akibat bencana Gunung Semeru.
Ia pun mengimbau masyarakat yang merasa keluarganya menjadi korban bencana Semeru, agar berperan aktif dengan datang ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk pencocokan DNA.
"Nanti akan diambil contoh bagian DNA nya untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan oleh tim SAR gabungan," terang Nico.
Baca juga:
Pemprov Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Gempa NTT di Selayar
Terkait dengan penanganan bencana, lanjut dia, Polda Jatim telah membentuk beberapa satgas. Di antaranya Satgas Pencarian Evakuasi, Satgas Kesehatan, Satgas Logistik, dan Satgas Humas.
"Sebayak 11 ekor anjing pelacak unit Satwa K-9 dari Mabes Polri dan Polda Jatim beserta jajaran tetap disiagakan selama operasi pencarian korban guguran awan panas Gunung Semeru," imbuh dia.
Berdasarkan data BPBD Lumajang, jumlah korban meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 48 orang, kemudian 18 orang mengalami luka berat dan sembilan orang mengalami luka ringan.
Sedangkan jumlah kecamatan yang terdampak material erupsi dan abu vulkanik di 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang dengan total warga yang mengungsi sebanyak 10.158 yang tersebar di 151 titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)