Warga berada di dalam tenda pengungsian darurat pascagempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Desa Lambego, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. (ANTARA/Basarnas)
Warga berada di dalam tenda pengungsian darurat pascagempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 di Desa Lambego, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. (ANTARA/Basarnas)

Pemprov Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Gempa NTT di Selayar

Muhammad Syawaluddin • 17 Desember 2021 15:18
Makassar: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengirimkan bantuan untuk korban terdampak gempa Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Selayar.
 
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Andi Irawan Bintang, mengatakan, bantuan untuk memenuhi kebutuhan korban. Bantuan logistik itu dikirim melalui Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, selanjutnya diangkut menggunakan fery menyeberang ke Selayar. 
 
"Dari Kota Benteng Selayar, diantar dengan kapal laut selama 18 jam ke daerah terdampak 115 mil laut dari Benteng," katanya, di Kota Makassar, Jumat, 17 Desember 2021.

Ia mengungkapkan bantuan tersebut berupa matras 525 sebanyak 25 lembar, selimut sebanyak 50 lembar, family kit 576 buah atau 50 paket, kidswear sebanyak 15 paket, foodware 576 buah atau 20 paket, tenda gulung sebanyak 50 paket, kasur sebanyak 20 lembar, dan beras sebanyak 1 ton.
 
Baca juga: Presiden Diharap Menimbang Usulan Revisi Peruntukan Dana Desa
 
"Hari ini menuju Kota Benteng, membawa logistik untuk korban dan selanjutnya akan ke lokasi terdampak," jelasnya. 
 
Gempa dengan magnitudo 7,5 terjadi pada Selasa, 14 Desember 2021. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB. Titik 7.59 Lintang Selatan, 122.26 Bujur Timur atau tepatnya di Larantuka, Nusa Tenggara Timur. 
 
Akibat gempa tersebut Sulawesi Selatan menjadi salah satu yang paling terkena dampak, khususnya di Kabupaten Selayar. Namun, yang paling merasakan ada dua daerah yakni Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu. 
 
Sebanyak 5.511 kepala keluarga yang terkena dampak gempa Nusa Tenggara Timur, pada 14 Desember 2021 kemarin. Sebanyak 3.353 kepala keluarga di Kecamatan Pasarimarannu dan 2.158 kepala keluarga di Kecamatan Pasilambena. 
 
Ribuan warga yang ada di dua kecamatan tersebut hingga saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian. Para korban yang terkena dampak tersebut mengantisipasi akan adanya gempa susulan yang bisa membahayakan mereka. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan