Banda Aceh: Seorang guru mengaji di salah satu pesantren di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, ditangkap polisi. Ia diduga telah melakukan sodomi terhadap santrinya hingga berulang kali.
“Benar telah terjadi sodomi oleh guru mengaji berinisial MZ, 22, di salah satu pesantren di Bener Meriah, terhadap muridnya sendiri yang berusia 13 tahun,” kata Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, AKP Bustami, Selasa, 8 Februari 2022.
Bustami mengatakan kejadian tersebut diketahui setelah keluarga korban melaporkan pencabulan tersebut kepada polisi pada Sabtu, 5 Februari 2022. Pihaknya menduga MZ melakukan hal tersebut ke banyak korban.
Baca: Polisi Terus Dalami Kasus Pelecehan Seksual oleh Pelatih Futsal
“Saat kita tangkap, pelaku mengaku sudah melakukan aksi bejatnya itu sebanyak dua kali terhadap santri laki-laki sejak pada November 2021,” ujarnya.
Pelaku melancarkan aksinya itu di dalam kamar pesantren. Polisi sedang melakukan pendalaman terkait motif kasus tersebut.
“Kemungkinan korbannya lebih dari satu orang, kita sedang selidki dulu dan kembangkan terkait motifnya nanti akan kita sampaikan kembali informasi lebih lanjut,” jelas Bustami.
Banda Aceh: Seorang
guru mengaji di salah satu pesantren di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, ditangkap polisi. Ia diduga telah melakukan
sodomi terhadap santrinya hingga berulang kali.
“Benar telah terjadi sodomi oleh guru mengaji berinisial MZ, 22, di salah satu pesantren di Bener Meriah, terhadap muridnya sendiri yang berusia 13 tahun,” kata Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, AKP Bustami, Selasa, 8 Februari 2022.
Bustami mengatakan kejadian tersebut diketahui setelah keluarga korban melaporkan
pencabulan tersebut kepada polisi pada Sabtu, 5 Februari 2022. Pihaknya menduga MZ melakukan hal tersebut ke banyak korban.
Baca:
Polisi Terus Dalami Kasus Pelecehan Seksual oleh Pelatih Futsal
“Saat kita tangkap, pelaku mengaku sudah melakukan aksi bejatnya itu sebanyak dua kali terhadap santri laki-laki sejak pada November 2021,” ujarnya.
Pelaku melancarkan aksinya itu di dalam kamar pesantren. Polisi sedang melakukan pendalaman terkait motif kasus tersebut.
“Kemungkinan korbannya lebih dari satu orang, kita sedang selidki dulu dan kembangkan terkait motifnya nanti akan kita sampaikan kembali informasi lebih lanjut,” jelas Bustami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)