Bupati Pangandaran Jeje Wiriadinata. ANTARA/HO-IG Pemkab Pangandaran
Bupati Pangandaran Jeje Wiriadinata. ANTARA/HO-IG Pemkab Pangandaran

Bupati Pangandaran Sebut Kepala BKPSDM Arogan

Roni Kurniawan • 12 Mei 2023 16:02
Bandung: Bupati Pangandaran, Jeje Wiriadinata, menilai Kepala BKPSDM Pangandaran, Dani Hamdani, bersikap arogan terhadap guru muda ASN, Husein Ali Rafsanjani. Bahkan Dani dianggap melakukan intimidasi terhadap Husein sehingga kini dinonaktifkan sementara dari jabatannya.
 
Hal itu diakui Jeje usai konfirmasi langsung dengan Husein untuk mengetahui titik awal permasalahan pengunduran dirinya sebagai guru di Pangandaran. 
 
Jeje menuturkan, saat itu Husein membuat laporan melalui laman lapor.go.id terkait dugaan pungutan liar (pungli) saat pelatihan dasar (Latsar) calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2020. Namun Husein mengaku dipanggil langsung dan diancam oleh Dani terkait laporan tersebut. 

"Jadi begini, setelah saya ketemu dengan Husein kemarin dan saya juga koordinasi dan klarifikasi dengan yang terkait, emang titik persoalannya adalah ketika Husein melapor ke lapor.go.id itu disikapi dengan cara yang tidak profesional dan tidak cermat oleh kepala BKPSDM itu dipanggil, dimintai klarifikasi kemudian disuruh membuat surat pernyataan dan sebagainya, itu di dalam SOP tidak," ujar Jeje saat dihubungi awak media, Jumat, 12 Mei 2023.
 
Baca: Bupati Pangandaran Minta Guru Pelapor Pungli Tetap Mengajar, Ini Alasannya

Jeje mengatakan,Husein dipanggil dan berada diruangan selama enam jam oleh Dani. Padahal, lanjutnya, secara prosedur pelapor tidak boleh dimintai klarifikasi langsung harus melalui portal aduan tersebut.
 
"Mestinya kan, harusnya menjelaskan lewat lapor.go.id lewat bantahan dan data-data, ini tidak cermat dan tidak profesional. Ini persoalan. Jadi Husein merasa tertekan di situ. Jadi enggak ada, enggak ada SOP seperti panggil, dimintai klarifikasi seperti itu, gak ada SOP-nya. Jadi ketidakcermatan bahkan dinonaktifkan salah satunya itu. Dia arogan itu namanya," sambung Jeje.
 
Sementara itu Jeje mengaku saat ini tengah mendalami terkait adanya pungutan liar uang transport saat pelatihan dasar CPNS 2020 silam di Bandung. Padahal saat itu, lanjut Jeje, sedang pandemi covid-19 jadi segala kegiatan dilakukan secara daring atau online.
 
"Itu yang sedang kita dalami, jadi begini, taun 2020 itu kan pandemi, nah Latsar atau latihan dasar itu yang diselenggarakan oleh Pusdikmin, itu kan di Bandung. Pusdikmin mengatakan antara Agustus sampai Desember, itu akan mengadakan online, tidak offline. Nah, kita kan sedang pandemi tuh, maka anggaran yang tidak penting direfocusing kecuali hal yang menjadi fundamental," ungkapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan