Yogyakarta: Tumpukan sampah menggunung di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta usai polemik penutupan TPA Piyungan. Sampah tersebut terbungkus plastik ukuran kecil hingga besar.
Seorang pedagang di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta, Rizki Ardiansyah, tak mengetahui sumber sampah itu. Sejak buka kedai sekitar pukul 06.00 WIB, sampah tersebut sudah menggunung.
"Kedai ini buka sampai jam 4 pagi tadi. Tapi yang jaga katanya pas tutup belum ada. Pas saya buka kedai dan jaga, sampah sudah ada," kata Rizki ditemui pada Jumat, 28 Juli 2023
Ia mengatakan tumpukan sampah setinggi hampir 1,5 meter belum ada pada Kamis, 27 Juli 2023. Rizki terganggu dengan keberadaan sampai itu karena bau yang menyengat. Apalagi Rizki berjualan minuman yang di sekitar lokasi.
"Banyak yang komplain. Warga belakang saya jualan juga. Apalagi yang jajan kopi di sini," kata dia.
Seorang pedagang angkringan di Alun-alun Selatan, Salom Gae, juga terganggu dengan adanya tumpukan sampah itu. Apalagi jarak tumpukan sampah dengan tempat ia berniaga kurang dari 20 meter.
"Baunya kayak (bekas) potongan ayam sampai tempat saya jualan. Bisa nggak ada yang beli nanti kalau bau gini terus," ujarnya.
Sama seperti Rizki, ia berharap petugas segara mengangkut sampah yang bau menyengat dari alun-alun.
Yogyakarta:
Tumpukan sampah menggunung di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta usai polemik penutupan TPA
Piyungan. Sampah tersebut terbungkus plastik ukuran kecil hingga besar.
Seorang pedagang di kawasan Alun-alun Selatan Yogyakarta, Rizki Ardiansyah, tak mengetahui sumber sampah itu. Sejak buka kedai sekitar pukul 06.00 WIB, sampah tersebut sudah menggunung.
"Kedai ini buka sampai jam 4 pagi tadi. Tapi yang jaga katanya pas tutup belum ada. Pas saya buka kedai dan jaga, sampah sudah ada," kata Rizki ditemui pada Jumat, 28 Juli 2023
Ia mengatakan tumpukan sampah setinggi hampir 1,5 meter belum ada pada Kamis, 27 Juli 2023. Rizki terganggu dengan keberadaan sampai itu karena bau yang menyengat. Apalagi Rizki berjualan minuman yang di sekitar lokasi.
"Banyak yang komplain. Warga belakang saya jualan juga. Apalagi yang jajan kopi di sini," kata dia.
Seorang pedagang angkringan di Alun-alun Selatan, Salom Gae, juga terganggu dengan adanya tumpukan sampah itu. Apalagi jarak tumpukan sampah dengan tempat ia berniaga kurang dari 20 meter.
"Baunya kayak (bekas) potongan ayam sampai tempat saya jualan. Bisa nggak ada yang beli nanti kalau bau gini terus," ujarnya.
Sama seperti Rizki, ia berharap petugas segara mengangkut sampah yang bau menyengat dari alun-alun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)