Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menargetkan tak lagi bergantung pada TPA Piyungan untuk membuang sampah. Sejumlah proses akan diorientasikan pada realisasi desentralisasi pengelolaan sampah.
"Desentralisasi pengelolaan sampah kami siap melakukan itu. Targetnya nanti tidak tergantung dengan TPA Piyungan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, Kamis, 21 September 2023.
Sejak TPA Piyungan dibuka terbatas, Kota Yogyakarta memperoleh kuota 135 ton per hari. Kuota ini naik dibanding sebelumnya sebesar 100 ton sampah per hari.
Menurutnya, penanganan sampah secara mandiri terus berproses. Salah satunya pengembangan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) Karangmiri dan Nitikan. Selain itu, dilakukan pengembangan sejumlah TPS agar menambah kapasitas pengelolaan sampah.
Di sisi lain, sektor hulu dilakukan penguatan pengelolaan sampah organik di level rumah tangga. Menurut dia, pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir yang sudah tertata akan secara bertahap membuat kemandirian.
"Bila hulu tertangani baik, hilir kita siapkan dengan swasta kerja sama. Kami siapkan mungkin TPST skala kecil, misal, Rusunawa, pengelolaan sampah orbanik dan anorganik. Bila (TPA) Piyungan close, kami upayakan pemusnahan (sampah)," jelasnya.
Ia menambahkan saat ini tengah mengupayakan koordinasi dengan pemerintah tingkat desa dan kecamatan untuk pengawasan pembuangan sampah di berbagai titik. Tujuannya, masyarakat membuang di depo-depo yang hampir semua beroperasi.
"Kami menggeser sampah-sampah ke depo, seperti terbesar di (dekat Stadion) Mandala Krida. Kami juga lakukan gerakan zero zampah," jelas dia.
Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menargetkan tak lagi bergantung pada TPA Piyungan untuk membuang sampah.
Sejumlah proses akan diorientasikan pada realisasi desentralisasi pengelolaan sampah.
"Desentralisasi pengelolaan sampah kami siap melakukan itu. Targetnya nanti tidak tergantung dengan TPA Piyungan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, Kamis, 21 September 2023.
Sejak TPA Piyungan dibuka terbatas, Kota Yogyakarta memperoleh kuota 135 ton per hari. Kuota ini naik dibanding sebelumnya sebesar 100 ton sampah per hari.
Menurutnya, penanganan sampah secara mandiri terus berproses. Salah satunya pengembangan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) Karangmiri dan Nitikan. Selain itu, dilakukan pengembangan sejumlah TPS agar menambah kapasitas pengelolaan sampah.
Di sisi lain, sektor hulu dilakukan penguatan pengelolaan sampah organik di level rumah tangga. Menurut dia, pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir yang sudah tertata akan secara bertahap membuat kemandirian.
"Bila hulu tertangani baik, hilir kita siapkan dengan swasta kerja sama. Kami siapkan mungkin TPST skala kecil, misal, Rusunawa, pengelolaan sampah orbanik dan anorganik. Bila (TPA) Piyungan close, kami upayakan pemusnahan (sampah)," jelasnya.
Ia menambahkan saat ini tengah mengupayakan koordinasi dengan pemerintah tingkat desa dan kecamatan untuk pengawasan pembuangan sampah di berbagai titik. Tujuannya, masyarakat membuang di depo-depo yang hampir semua beroperasi.
"Kami menggeser
sampah-sampah ke depo, seperti terbesar di (dekat Stadion) Mandala Krida. Kami juga lakukan gerakan zero zampah," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)