Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengeklaim penanganan sampah sudah kian lebih baik. Meskipun, titik-titik sampah berserakan atau teronggok di tepi jalan masih akrab ditemui.
"Penanganan sampah saat ini sudah menunjukkan pergerakan positif," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Kamis, 21 September 2023.
Menurut dia, progres penanganan yang lebih baik itu karena sejumlah hal yang dilakukan. Salah satunya pembuatan biopori bagi rumah tangga maupun perkantoran dan unit usaha.
"Termasuk memberikan kesempatan masyarakat membuang sampah residu di 14 depo dan 3 TPS, yaitu Sisingamangaraja, Tamansari, Hayamwuruk, dari pukul 6 hingga 13," kata dia.
Singgih tak menampik sampah memang belum sepenuhnya terselesaikan. Namun, kata dia, penanganan di sektor hulu dengan program di atas sudah menekan 60 ton sampah organik per hari. Sampah residu, kata dia, tetap memerlukan penanganan.
"Ini akan kami lakukan seterusnya. Kami juga masih memantau lokasi lain yang bisa dijadikan TPST," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan petugas masih melakukan pemantauan di berbagai titik mengantisipasi pembuangan sampah sembarangan tempat. Ia menyebut di area Pakualaman dan dekat SMA N 9 Yogyakarta masih ditemukan tumpukan membeludak di jalan.
"Ini akan dilakukan penjagaan bersama. Kami piketi. Di sana masih jadi tempat pembuangan sampah. Sudah kami atur jadwal petugas untuk berjaga," kata Sugeng.
Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengeklaim penanganan sampah sudah kian lebih baik. Meskipun, titik-titik
sampah berserakan atau teronggok di tepi jalan masih akrab ditemui.
"Penanganan sampah saat ini sudah menunjukkan pergerakan positif," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Kamis, 21 September 2023.
Menurut dia, progres penanganan yang lebih baik itu karena sejumlah hal yang dilakukan. Salah satunya pembuatan biopori bagi rumah tangga maupun perkantoran dan unit usaha.
"Termasuk memberikan kesempatan masyarakat membuang sampah residu di 14 depo dan 3 TPS, yaitu Sisingamangaraja, Tamansari, Hayamwuruk, dari pukul 6 hingga 13," kata dia.
Singgih tak menampik sampah memang belum sepenuhnya terselesaikan. Namun, kata dia, penanganan di sektor hulu dengan program di atas sudah menekan 60 ton sampah organik per hari. Sampah residu, kata dia, tetap memerlukan penanganan.
"Ini akan kami lakukan seterusnya. Kami juga masih memantau lokasi lain yang bisa dijadikan TPST," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan petugas masih melakukan pemantauan di berbagai titik mengantisipasi pembuangan sampah sembarangan tempat. Ia menyebut di area Pakualaman dan dekat SMA N 9 Yogyakarta masih ditemukan tumpukan membeludak di jalan.
"Ini akan dilakukan penjagaan bersama.
Kami piketi. Di sana masih jadi tempat pembuangan sampah. Sudah kami atur jadwal petugas untuk berjaga," kata Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
