Jakarta: Sejumlah berita di daerah pada Kamis, 9 September 2021, menarik perhatian publik. Pertama, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebutkan, sejumlah korban kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur, beberapa kali mendapatkan intimidasi dari berbagai pihak yang tidak dikenal. Intimidasi itu membuat korban ketakutan.
"Korban saat ini dalam ketakutan. Karenanya saat ini korban di bawah pengawasan dan perlindungan dari LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, di Mapolres Batu, Kamis, 9 September 2021.
Arist menceritakan, salah seorang korban pernah didatangi delapan orang tak dikenal di rumahnya. Kejadian itu sempat membuat korban trauma.
Selengkapnya baca di sini: Korban Kekerasan Seksual SMA SPI Kerap Diintimidasi
Kemudian, DPRD Kota Bekasi menyebut pembangunan gedung baru 4 lantai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp12,6 miliar merupakan kebutuhan.
Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman J Putro, menyatakan pembangunan gedung baru akan terus dilakukan serta tidak ada refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
"Enggak ada refocusing, kan dijalankan langsung, memang kebutuhan dewan seperti itu," kata dia, usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis, 9 September 2021.
Selengkapnya baca di sini: DPRD Klaim Proyek Gedung Baru dengan Lift Sesuai Kebutuhan
Terakhir, Sebanyak 63 perusahaan menengah dan besar di Jawa Tengah diawasi ketat oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah karena diduga membuang limbah mereka ke Sungai Bengawan Solo. Dari jumlah tersebut, 34 perusahaan diantaranya telah diberikan sanksi tertulis dan telah memperbaiki pengolahan limbahnya.
"Namun masih ada empat perusahaan yang saat ini tengah dalam penyidikan kami. Mereka terbukti melakukan pelanggaran berat dan masih belum memperbaiki pengolahan limbah mereka. Kami bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk ini," papar Pelaksana tugas Kepala DLHK Provinsi Jateng, Widi Hartanto, di Solo, Kamis, 9 September 2021.
DLHK Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pengawasan intensif sejak pertengahan 2020 lalu. Dari pengawasan tersebut diperoleh perusahaan-perusahaan tingkat menengah besar tersebut yang terbukti mencemari sungai.
Selengkapnya baca di sini: 63 Perusahaan Diduga Cemari Sungai Bengawan Solo
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Sejumlah berita di daerah pada Kamis, 9 September 2021, menarik perhatian publik. Pertama, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyebutkan, sejumlah korban kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur, beberapa kali mendapatkan intimidasi dari berbagai pihak yang tidak dikenal. Intimidasi itu membuat korban ketakutan.
"Korban saat ini dalam ketakutan. Karenanya saat ini korban di bawah pengawasan dan perlindungan dari LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, di Mapolres Batu, Kamis, 9 September 2021.
Arist menceritakan, salah seorang korban pernah didatangi delapan orang tak dikenal di rumahnya. Kejadian itu sempat membuat korban trauma.
Selengkapnya baca di sini: Korban Kekerasan Seksual SMA SPI Kerap Diintimidasi
Kemudian, DPRD Kota Bekasi menyebut pembangunan gedung baru 4 lantai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp12,6 miliar merupakan kebutuhan.
Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman J Putro, menyatakan pembangunan gedung baru akan terus dilakukan serta tidak ada refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
"Enggak ada refocusing, kan dijalankan langsung, memang kebutuhan dewan seperti itu," kata dia, usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis, 9 September 2021.
Selengkapnya baca di sini: DPRD Klaim Proyek Gedung Baru dengan Lift Sesuai Kebutuhan
Terakhir, Sebanyak 63 perusahaan menengah dan besar di Jawa Tengah diawasi ketat oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah karena diduga membuang limbah mereka ke Sungai Bengawan Solo. Dari jumlah tersebut, 34 perusahaan diantaranya telah diberikan sanksi tertulis dan telah memperbaiki pengolahan limbahnya.
"Namun masih ada empat perusahaan yang saat ini tengah dalam penyidikan kami. Mereka terbukti melakukan pelanggaran berat dan masih belum memperbaiki pengolahan limbah mereka. Kami bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk ini," papar Pelaksana tugas Kepala DLHK Provinsi Jateng, Widi Hartanto, di Solo, Kamis, 9 September 2021.
DLHK Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pengawasan intensif sejak pertengahan 2020 lalu. Dari pengawasan tersebut diperoleh perusahaan-perusahaan tingkat menengah besar tersebut yang terbukti mencemari sungai.
Selengkapnya baca di sini: 63 Perusahaan Diduga Cemari Sungai Bengawan Solo
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)