Ilustrasi--Tugu Yogyakarta yang menjadi ikon Kota Yogyakarta (24/11/21) (ANTARA/Eka AR)
Ilustrasi--Tugu Yogyakarta yang menjadi ikon Kota Yogyakarta (24/11/21) (ANTARA/Eka AR)

DIY Was-was Potensi Lonjakan Kasus Tanpa Pengetatan

Ahmad Mustaqim • 09 Desember 2021 14:35
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkhawatirkan potensi lonjakan kasus covid-19 akibat libur natal dan tahun baru (Nataru). Potensi itu lebih besar karena batalnya rencana pemberlakukan PPKM Level 3 secara nasional.
 
Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengungkapkan, siap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, termasuk kewajiban memakai masker. Ia menyebut sektor pariwisata potensial menimbulkan keramaian saat libur nataru. Ia pun meminta semua pemangku kepentingan hingga swasta bisa menjaga protokol kesehatan dengan baik.
 
"Mari bekerja sama saling mendukung supaya di DIY tercipta sebuah kondisi yang ekosistem dan prokesnya dijaga. Kami akan lakukan berbagai upaya pencegahan dan pengawalan agar tidak terjadi lonjakan kasus positif covid-19," ujar Kadarmanta, di Yogyakarta, Kamis, 9 Desember 2021.

Ia menginginkan kasus baru covid-19 yang landai dalam beberapa bulan bisa terus berlanjut. Di sisi lain, pihaknya akan melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.
 
"(Sebelum pembatasan) kami menunggu hasil asesmen nanti kita akan berada pada level berapa. Apakah level 3, 2 atau 1," kata dia.
 
Baca juga: Pemkot Bandung Dampingi Korban Pemerkosaan Guru Pesantren
 
Sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, mewaspadai potensi lonjakan kasus akibat libur nataru. Apalagi Kabupaten Gunungkidul menjadi kawasan banyak destinasi wisata.
 
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan, kejelasan aturan pemerintah dari pusat untuk diterapkan di lapangan menjadi salah satu cara menghindari lonjakan kasus. Ia mengungkapkan, organisasi perangkat daerah (OPD) harus bekerja sama agar bisa saling mendukung upaya menekan laju penularan covid-19.
 
"Jadi seperti fasilitas kesehatan, tracing kasus, dan percepatan vaksinasi harus terus dilakukan. Destinasi wisata yang tetap buka (saat libur nataru) harus ada pembatasan (kunjungan)," kata Dewi.
 
Ia mengungkapkan, masuknya covid-19 varian Omicron harus menjadi kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat. Meski varian Omicron dinilai sebagian lebih ganas varian Delta, Dewi meminta masyarakat tetap bisa mewaspadainya.
 
Di sisi lain, pihaknya mengimbau masyarakat bisa membantu pemerintah dalam memperluas jangkauan vaksinasi. Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, capaian vaksinasi di wilayah tersebut mencapai 82% untuk dosis pertama, dan dosis kedua 71%.
 
"Untuk itu, masyarakat yang belum vaksin kami imbau datang ke fasilitas kesehatan untuk vaksin," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan