Jakarta: Kepolisian terus mendalami kasus penemuan pabrik senjata api di Cipondoh, Tangerang, Banten. Meski dugaan sementara operasional pabrik itu hanya semata bisnis, namun tak menutup kemungkinan ada indikasi yang mengarah ke jaringan teroris.
"Memang bukti belum sampai ke sana (jaringan teroris). Tapi indikasinya ada, hanya sekarang perlu pendalaman karena kita ingin tau kepada siapa senjata itu dijual," ungkap Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto, dalam Metro Pagi Primetime, Jumat, 6 April 2018.
Dari pernyataan sejumlah tersangka yang ditangkap, terungkap bahwa senjata berjenis laras pendek yang telah disita dijual bebas ke masyarakat melalui daring. Pelaku memanfaatkan aplikasi platform digital untuk memasarkan barang tersebut.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Perakitan Senjata dan Benda Diduga Bom
Wawan menilai tidak sulit menelusuri siapa pembeli senjata api rakitan. Jejak-jejak digital pasti masih dapat ditelusuri untuk membuktikan indikasi adanya keterkaitan dengan jaringan teroris.
"Harus dikejar terus dan diharapkan masyarakat tetap tenang meskipun ada kekhawatiran senjata itu dipakai untuk hal tidak baik apalagi ini ilegal," katanya.
Wawan menilai penting bagi kepolisian untuk menelusuri kepada siapa senjata itu diperjualbelikan. Pasalnya, senjata api rakitan kerap digunakan oleh jaringan teroris sebagai alternatif mana kala kelompok tersebut tak mampu menjangkau senjata asli pabrikan.
"(Telusuri) ke semua kelompok karena belakangan ini sulit untuk mencari senjata asli makanya mereka cari yang rakitan," ungkap Wawan.
Jakarta: Kepolisian terus mendalami kasus penemuan pabrik senjata api di Cipondoh, Tangerang, Banten. Meski dugaan sementara operasional pabrik itu hanya semata bisnis, namun tak menutup kemungkinan ada indikasi yang mengarah ke jaringan teroris.
"Memang bukti belum sampai ke sana (jaringan teroris). Tapi indikasinya ada, hanya sekarang perlu pendalaman karena kita ingin tau kepada siapa senjata itu dijual," ungkap Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto, dalam
Metro Pagi Primetime, Jumat, 6 April 2018.
Dari pernyataan sejumlah tersangka yang ditangkap, terungkap bahwa senjata berjenis laras pendek yang telah disita dijual bebas ke masyarakat melalui daring. Pelaku memanfaatkan aplikasi platform digital untuk memasarkan barang tersebut.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Perakitan Senjata dan Benda Diduga Bom
Wawan menilai tidak sulit menelusuri siapa pembeli senjata api rakitan. Jejak-jejak digital pasti masih dapat ditelusuri untuk membuktikan indikasi adanya keterkaitan dengan jaringan teroris.
"Harus dikejar terus dan diharapkan masyarakat tetap tenang meskipun ada kekhawatiran senjata itu dipakai untuk hal tidak baik apalagi ini ilegal," katanya.
Wawan menilai penting bagi kepolisian untuk menelusuri kepada siapa senjata itu diperjualbelikan. Pasalnya, senjata api rakitan kerap digunakan oleh jaringan teroris sebagai alternatif mana kala kelompok tersebut tak mampu menjangkau senjata asli pabrikan.
"(Telusuri) ke semua kelompok karena belakangan ini sulit untuk mencari senjata asli makanya mereka cari yang rakitan," ungkap Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)