Lumajang: Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali menerjang Kabupaten Lumajang, Jumat sore, 12 Agustus 2022. Akibatnya jembatan darurat putus dan menyebabkan warga satu dusun terisolasi.
Banjir lahar dingin diakibatkan hujan deras di wilayah puncak Gunung Semeru selama kurang lebih tiga jam. Pantauan di lapangan, banjir lahar dingin mengalir cukup deras, melalui Besuk Kobokan dan Besuk Lanang yang berhilir ke beberapa sungai.
Banjir membawa material endapan pasir dan batu dari Puncak Gunung Semeru. Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat siang terekam seismograf pos pengamatan gunung api Semeru dengan amplitudo maksimal 30 milimeter.
Akibat banjir lahar hujan ini, sebanyak 125 kepala keluarga atau 470 jiwa, warga Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari Terisolasi. Pasalnya jalan darurat yang menjadi akses mobilitas satu-satunya warga terputus diterjang banjir.
Bahkan, sejumlah warga harus tertahan di seberang sungai lantaran terjebak banjir. Mereka tidak bisa menyeberang karena arus banjir begitu deras.
"Banjir cukup deras, sehingga jembatan putus. Ini akses ke Sumber Langsep tidak bisa dilalui," kata salah seorang warga, Pujiono.
Sementara itu menurut warga lainnya, Firman, banjir lahar dingin merupakan yang terbesar selama Agustus. Sebab, banjir menyebabkan akses jalan desa putus.
Dia berharap jembatan Jugosari yang jebol sejak januari lalu segera diperbaiki. Sebab, keberadaan jembatan ini sangat vital bagi mobilitas warga.
Informasi yang dihimpun, banjir lahar dingin Gunung Semeru masih berpotensi terjadi, jika hujan kembali mengguyur wilayah puncak Gunung Semeru. Karena itu, warga yang bermukim di sepanjang aliran lahar diimbau selalu waspada dan menjauhi jalur aliran lahar saat hujan turun.
Lumajang: Banjir lahar dingin
Gunung Semeru kembali menerjang Kabupaten Lumajang, Jumat sore, 12 Agustus 2022. Akibatnya jembatan darurat putus dan menyebabkan warga satu dusun terisolasi.
Banjir lahar dingin diakibatkan hujan deras di wilayah puncak Gunung Semeru selama kurang lebih tiga jam. Pantauan di lapangan, banjir lahar dingin mengalir cukup deras, melalui Besuk Kobokan dan Besuk Lanang yang
berhilir ke beberapa sungai.
Banjir membawa material endapan pasir dan batu dari Puncak Gunung Semeru. Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat siang terekam seismograf pos pengamatan gunung api Semeru dengan amplitudo maksimal 30 milimeter.
Akibat banjir lahar hujan ini, sebanyak 125 kepala keluarga atau 470 jiwa, warga Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari Terisolasi. Pasalnya jalan darurat yang menjadi akses mobilitas satu-satunya warga terputus diterjang banjir.
Bahkan, sejumlah warga harus tertahan di seberang sungai lantaran terjebak banjir. Mereka tidak bisa menyeberang karena arus banjir begitu deras.
"Banjir cukup deras, sehingga jembatan putus. Ini akses ke Sumber Langsep tidak bisa dilalui," kata salah seorang warga, Pujiono.
Sementara itu menurut warga lainnya, Firman, banjir lahar dingin merupakan yang terbesar selama Agustus. Sebab, banjir menyebabkan akses jalan desa putus.
Dia berharap
jembatan Jugosari yang jebol sejak januari lalu segera diperbaiki. Sebab, keberadaan jembatan ini sangat vital bagi mobilitas warga.
Informasi yang dihimpun, banjir lahar dingin Gunung Semeru masih berpotensi terjadi, jika hujan kembali mengguyur wilayah puncak Gunung Semeru. Karena itu, warga yang bermukim di sepanjang aliran lahar diimbau selalu waspada dan menjauhi jalur aliran lahar saat hujan turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)