Gunungkidul: Belasan rumah hingga sejumlah fasilitas umum di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tergenang banjir pada Minggu, 6 November 2022. Kawasan banjir tersebut ada di Kecamatan Girisubo.
"Bangunan yang tergenang di antaranya rumah warga, sekolah, masjid, dan kantor desa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono.
Ia menjelaskan total ada 16 rumah warga yang tergenang. Sebanyak 13 rumah yang tergenang ada di Dusun Gabugan, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo dan 3 rumah di Dusun Selang, Desa Songbanyu.
"Dua sekolah tergenang yakni PAUD dan SD di Dusun Gabugan, Desa Songbanyu," ujar Purwono.
Selain itu, satu masjid di Dusun Selang turut terendam banjir. Kemudian, Balai Dusun Gabugan dan Balai Dusun Selang juga alami hal serupa.
Menurut Purwono, banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. Besarnya debit air hujan tak bisa terbuang maksimal karena drainase yang tak optimal.
"Saluran resapan air hujan tak memadai karena hanya mengandalkan pada lubang goa di daerah setempat," kata dia.
Ia menambahkan banjir di daerah tersebut akan terjadi bila hujan intensitas tinggi dan lama mengguyur. Ia berharap situasi banjir demikian bisa segera surut.
"Kondisi saat ini belum surut, tapi tidak ada laporan korban jiwa," jelasnya.
Gunungkidul: Belasan rumah hingga sejumlah fasilitas umum di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
tergenang banjir pada Minggu, 6 November 2022. Kawasan banjir tersebut ada di Kecamatan Girisubo.
"Bangunan yang tergenang di antaranya rumah warga, sekolah, masjid, dan kantor desa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono.
Ia menjelaskan total ada 16 rumah warga yang tergenang. Sebanyak 13 rumah yang tergenang ada di Dusun Gabugan, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo dan 3 rumah di Dusun Selang, Desa Songbanyu.
"Dua sekolah tergenang yakni PAUD dan
SD di Dusun Gabugan, Desa Songbanyu," ujar Purwono.
Selain itu, satu masjid di Dusun Selang turut terendam banjir. Kemudian, Balai Dusun Gabugan dan Balai Dusun Selang juga alami hal serupa.
Menurut Purwono, banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. Besarnya debit air hujan tak bisa terbuang maksimal karena drainase yang tak optimal.
"Saluran resapan air hujan tak memadai karena hanya mengandalkan pada lubang goa di daerah setempat," kata dia.
Ia menambahkan banjir di daerah tersebut akan terjadi bila hujan intensitas tinggi dan lama mengguyur. Ia berharap
situasi banjir demikian bisa segera surut.
"Kondisi saat ini belum surut, tapi tidak ada laporan korban jiwa," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)