Jalur alternatif Curah Kobokan yang menghubungkan Kecamatan Pronojiwo dengan Kecamatan Candipuro di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini tengah diperbaiki. Dokumentasi/ Kominfo Lumajang
Jalur alternatif Curah Kobokan yang menghubungkan Kecamatan Pronojiwo dengan Kecamatan Candipuro di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini tengah diperbaiki. Dokumentasi/ Kominfo Lumajang

Lumpuh Total Pascaerupsi Semeru, Jalur Curah Kobokan Mulai Diperbaiki

Daviq Umar Al Faruq • 09 Desember 2022 15:20
Lumajang: Jalur alternatif Curah Kobokan yang menghubungkan Kecamatan Pronojiwo dengan Kecamatan Candipuro di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tengah diperbaiki. Jalur ini sebelumnya ditutup pascaerupsi Gunung Semeru pada Minggu, 4 Desember 2022.
 
Jalur alternatif ini lumpuh total lantaran jalan tertutup material debu dengan ketebalan hingga tiga meter. Namun sejak beberapa hari lalu, sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material debu vulkanik yang menutupi jalur tersebut.
 
"Belum dibuka sampai masa tanggap darurat berakhir, ditutup total sampai ada keputusan dari satgas kedaruratan," kata Sekretaris Kecamatan Candipuro, Abdul Aziz, Jumat, 9 Desember 2022.
 
Baca: 1.200 KK Sudah Tinggal di Hunian Relokasi Erupsi Semeru

Aziz menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan kapan jalur tersebut bisa digunakan kembali.

Sementara personel Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Kustari, mengatakan ada tujuh unit alat berat yang diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan material vulkanik di jalur tersebut.
 
Alat tersebut di antaranya  dua unit Exca pc210, satu unit Doser d311, satu unit Exca pc 75 paksua dari PT. Abipraya, dua unit Exca pc200 dari PT. Adikarya dan satu unit Doser dari Kementerian PUPR.
 
"Alat berat yang sedang bekerja fokus pada pembersihan material vulkanik yang menutup akses jalan dan jembatan," jelas Kustari.
 
Sebagai informasi, jalur alternatif Curah Kobokan merupakan akses utama yang bisa dilalui warga dari Kecamatan Candipuro menuju Kecamatan Pronojiwo maupun sebaliknya. Jalur alternatif ini ditutup selama beberapa hari terakhir karena masih dilintasi lahar dingin.
 
Namun berdasarkan pantauan kontributor MGN di Lumajang, terlihat masih banyak warga yang nekat melintas dengan berjalan kaki, hingga menggunakan kendaraan bermotor. Warga nekat menggunakan jalur alternatif ini lantaran akses utama melalui Jembatan Kajar Kuning terputus akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan