Bandung: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap adanya dua klaster baru terkait penyebaran covid-19 atau virus Korona. Klaster pertama yaitu adalah daerah industri dan kedua tempat-tempat asrama di sejumlah institusi.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pihaknya telah melacak dan melakukan tes masif di sejumlah pabrik. Dia menduga adanya karyawan yang tertular di salah satu pabrik di Bekasi, Jawa Barat karena berkumpul di satu indekos dengan karyawan dari pabrik lain.
"Kita dapati ada potensi luar biasa sehingga industri yang potensi terdampak tidak hanya satu merek yang sudah kita ketahui itu, tapi juga kepada industri lain yang huniannya berkumpul sesama karyawan di wilayah itu," kata Emil di Markas Polda Jawa Barat, Selasa 7 Juli 2020.
Baca: Ojek Daring di Kota Tangerang Sudah Bisa Angkut Penumpang
Klaster kedua, lanjut Emil, yaitu di sejumlah Institusi pendidikan kenegaraan di Bandung. Namun dia enggan menyebutkan nama institusi tersebut.
"Saya tidak bisa menyebutkan spesifik. Tidak hanya satu insititusi tapi ada beberapa yang mengalami serupa, maka dalam pengendalian kita hitung satu rumpun," kata Emil.
Menindaklanjuti hal tersebut, kata Emil, pihaknya bakal melakukan tes swab dengan menggunakan metode PCR. Jika ada satu orang yang positif, maka petugas akan melakukan pengetesan terhadap tiga atau empat keluarga dekatnya.
"Sudah dikondisikan dan hari ini sampai seminggu ke depan kita akan melakukan tes PCR kepada keluarganya, jadi kalau satu positif minimal tiga atau empat kita tes keluarga terdekatnya atau riwayat kontaknya untuk memastikan hal-hal tersebut bisa kita kendalikan," kata dia.
Bandung: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap adanya dua klaster baru terkait penyebaran covid-19 atau virus Korona. Klaster pertama yaitu adalah daerah industri dan kedua tempat-tempat asrama di sejumlah institusi.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pihaknya telah melacak dan melakukan tes masif di sejumlah pabrik. Dia menduga adanya karyawan yang tertular di salah satu pabrik di Bekasi, Jawa Barat karena berkumpul di satu indekos dengan karyawan dari pabrik lain.
"Kita dapati ada potensi luar biasa sehingga industri yang potensi terdampak tidak hanya satu merek yang sudah kita ketahui itu, tapi juga kepada industri lain yang huniannya berkumpul sesama karyawan di wilayah itu," kata Emil di Markas Polda Jawa Barat, Selasa 7 Juli 2020.
Baca:
Ojek Daring di Kota Tangerang Sudah Bisa Angkut Penumpang
Klaster kedua, lanjut Emil, yaitu di sejumlah Institusi pendidikan kenegaraan di Bandung. Namun dia enggan menyebutkan nama institusi tersebut.
"Saya tidak bisa menyebutkan spesifik. Tidak hanya satu insititusi tapi ada beberapa yang mengalami serupa, maka dalam pengendalian kita hitung satu rumpun," kata Emil.
Menindaklanjuti hal tersebut, kata Emil, pihaknya bakal melakukan
tes swab dengan menggunakan metode PCR. Jika ada satu orang yang positif, maka petugas akan melakukan pengetesan terhadap tiga atau empat keluarga dekatnya.
"Sudah dikondisikan dan hari ini sampai seminggu ke depan kita akan melakukan tes PCR kepada keluarganya, jadi kalau satu positif minimal tiga atau empat kita tes keluarga terdekatnya atau riwayat kontaknya untuk memastikan hal-hal tersebut bisa kita kendalikan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)