Surabaya: Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, mengakui kerap melihat warga khususnya di kawasan Surabaya Raya belum mematuhi protokol kesehatan. Warga masih terlihat berkumpul di beberapa pusat keramaian tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Di warung-warung, di tempat tongkrongan masih banyak ditemui mereka-mereka yang kurang mematuhi protokol kesehatan," kata Widodo di Jalan Raya Darmo Surabaya, Sabtu, 4 Juli 2020.
Baca: Pemkab Gorontalo Utara Verifikasi Ulang Data Penerima Bansos
Widodo menjelaskan sepekan pascaultimatum Presiden Joko Widodo agar terjadi penurunan angka covid-19 di Jawa Timur, pihaknya melihat masih ada beberapa titik masyarakat tidak menggunakan masker.
Sebagai salah satu upaya, pihaknya melakukan pembagian masker melalui Gerakan Jawa Timur Bermasker, termasuk bantuan dari Presiden Jokowi sebanyak dua juta masker.
"Sudah kami lakukan gerakan dan kami tak akan berhenti menyebarkan masker secara masif, terutama di kawasan Surabaya Raya yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik," ungkapnya.
Ia juga melihat bahwa saat malam hari di beberapa ruas jalan di Surabaya, banyak orang bersepeda, mulai usia tua, remaja, hingga anak-anak yang setelah itu berkumpul di Taman Bungkul.
"Jika seperti ini terus, bagaimana bisa turun angka covid-19?" jelas Widodo.
Terkait kawasan tertib physical distancing, perwira tinggi TNI bintang dua tersebut menyampaikan di Kota Surabaya diberlakukan di sepanjang Jalan Raya Darmo, Jalan Pandegiling dan Jalan Tunjungan mulai pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB, serta pukul 21.00 WIB hingga 12.00 WIB khusus Sabtu malam sampai Minggu siang.
Sedangkan di Kabupaten Sidoarjo dan Gresik bahkan juga diberlakukan jam malam.
"Pemberlakuan kawasan tertib physical distancing dan jam malam di kawasan Surabaya Raya ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dalam upaya percepatan penanganan covid-19," tuturnya.
Surabaya: Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, mengakui kerap melihat warga khususnya di kawasan Surabaya Raya belum mematuhi protokol kesehatan. Warga masih terlihat berkumpul di beberapa pusat keramaian tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Di warung-warung, di tempat tongkrongan masih banyak ditemui mereka-mereka yang kurang mematuhi protokol kesehatan," kata Widodo di Jalan Raya Darmo Surabaya, Sabtu, 4 Juli 2020.
Baca:
Pemkab Gorontalo Utara Verifikasi Ulang Data Penerima Bansos
Widodo menjelaskan sepekan pascaultimatum Presiden Joko Widodo agar terjadi penurunan angka covid-19 di Jawa Timur, pihaknya melihat masih ada beberapa titik masyarakat tidak menggunakan masker.
Sebagai salah satu upaya, pihaknya melakukan pembagian masker melalui Gerakan Jawa Timur Bermasker, termasuk bantuan dari Presiden Jokowi sebanyak dua juta masker.
"Sudah kami lakukan gerakan dan kami tak akan berhenti menyebarkan masker secara masif, terutama di kawasan Surabaya Raya yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik," ungkapnya.
Ia juga melihat bahwa saat malam hari di beberapa ruas jalan di Surabaya, banyak orang bersepeda, mulai usia tua, remaja, hingga anak-anak yang setelah itu berkumpul di Taman Bungkul.
"Jika seperti ini terus, bagaimana bisa turun angka covid-19?" jelas Widodo.
Terkait kawasan tertib physical distancing, perwira tinggi TNI bintang dua tersebut menyampaikan di Kota Surabaya diberlakukan di sepanjang Jalan Raya Darmo, Jalan Pandegiling dan Jalan Tunjungan mulai pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB, serta pukul 21.00 WIB hingga 12.00 WIB khusus Sabtu malam sampai Minggu siang.
Sedangkan di Kabupaten Sidoarjo dan Gresik bahkan juga diberlakukan jam malam.
"Pemberlakuan kawasan tertib physical distancing dan jam malam di kawasan Surabaya Raya ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dalam upaya percepatan penanganan covid-19," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)