Semarang: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang mencatat puluhan dokter dinyatakan positif terinfeksi covid-19 (korona). Mereka terinfeksi tanpa mengalami gejala dan kini menjalani isolasi mandiri.
"Ada 40-an lebih. Hasil swabnya positif tapi tanpa gejala. Kondisi mereka baik, tapi status OTG, orang tanpa gejala," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Semarang, Elang Sumambar, saat dikonfirmasi wartawan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 16 April 2020.
Namun, Elang mengaku tidak tahu jumlah pasti dokter di Kota Semarang yang dinyatakan terpapar virus korona. Catatan jumlah pastinya ada di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Elang meminta pemerintah terus menggalakkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, dan tetap berdiam diri di rumah. Selain itu, masyarakat tidak perlu pergi ke Puskesmas atau rumah sakit apabila tidak mengalami gangguan kesehatan yang gawat.
Baca: Pembelian Pangan di Semarang Dibatasi
"Karena kita bersepakat untuk mengubah pemeriksaan dengan teknologi yang ada. Kalau sakit, dokter-dokter bisa menerima WhatsApp dari pasien," jelas Elang.
Menurut Elang, mematuhi protokol kesehatan dan tidak pergi ke rumah sakit kecuali dalam keadaan gawat bertujuan untuk mengurangi resiko terpapar virus korona bagi dokter dan pasien.
"Jadi itu yang harus kita galakkan lagi. Kemarin sudah bagus, agak sepi. Sekarang ramai lagi. saya khawatir. Jangan sampai kita tumbang semua, terus siapa yang mengurusi, kan kasian," ujar Elang.
Semarang: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang mencatat puluhan dokter dinyatakan positif terinfeksi covid-19 (korona). Mereka terinfeksi tanpa mengalami gejala dan kini menjalani isolasi mandiri.
"Ada 40-an lebih. Hasil swabnya positif tapi tanpa gejala. Kondisi mereka baik, tapi status OTG, orang tanpa gejala," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Semarang, Elang Sumambar, saat dikonfirmasi wartawan, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 16 April 2020.
Namun, Elang mengaku tidak tahu jumlah pasti dokter di Kota Semarang yang dinyatakan terpapar virus korona. Catatan jumlah pastinya ada di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Elang meminta pemerintah terus menggalakkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, dan tetap berdiam diri di rumah. Selain itu, masyarakat tidak perlu pergi ke Puskesmas atau rumah sakit apabila tidak mengalami gangguan kesehatan yang gawat.
Baca:
Pembelian Pangan di Semarang Dibatasi
"Karena kita bersepakat untuk mengubah pemeriksaan dengan teknologi yang ada. Kalau sakit, dokter-dokter bisa menerima WhatsApp dari pasien," jelas Elang.
Menurut Elang, mematuhi protokol kesehatan dan tidak pergi ke rumah sakit kecuali dalam keadaan gawat bertujuan untuk mengurangi resiko terpapar virus korona bagi dokter dan pasien.
"Jadi itu yang harus kita galakkan lagi. Kemarin sudah bagus, agak sepi. Sekarang ramai lagi. saya khawatir. Jangan sampai kita tumbang semua, terus siapa yang mengurusi, kan kasian," ujar Elang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
