Kondisi rumah warga di Desa Dekat Agung, Kec. Sangkapura, Bawean, Kab. Gresik, Jawa Timur. (Istimewa)
Kondisi rumah warga di Desa Dekat Agung, Kec. Sangkapura, Bawean, Kab. Gresik, Jawa Timur. (Istimewa)

Pengungsi Korban Gempa di Pulau Bawean Mulai Terserang Penyakit

Amaluddin • 28 Maret 2024 09:00
Surabaya: Berbagai macam penyakit mulai menyerang pengungsi korban gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Seperti demam, batuk, pilek, pusing hingga hipertensi.
 
"Mungkin dipicu karena mereka tinggal di tenda, kemudian istirahat dan tidur mereka tidak cukup. Sehingga memicu tensi naik, serta masih banyak warga yang trauma," kata Ketua Pos Komando Tanggap Darurat Bidang Kesehatan Pemkab Gresik, Rini Suliatyoasih, Kamis, 28 Maret 2024.
 
Rini menyebut tim kesehatan telah diterjunkan ke Bawean, untuk memberikan pelayanan keliling terhadap masyarakat terdampak gempa. Mereka juga membawa obat-obatan bagi para pengungsi.

"Tim kesehatan telah diterjunkan, mulai dari pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan kesehatan, pelayanan reproduksi, gizi, dan juga kesehatan lingkungan. Jadi satu tim kesehatan itu mengkaji dan melayani kebutuhan masyarakat di Bawean," katanya.
 
Baca: Pengungsi Gempa Bawean Keluhkan Tak Ada Dapur Umum Hingga Tim Trauma Healing

Untuk mencegah kesehatan pengungsi memburuk, lanjut Rini, para pengungsi membutuhkan tenda yang lebih baik. Maka itu, dia berharap pemerintah mengirimkan dan menyediakan tenda layak.
 
"Mereka butuh tenda layak pakai, agar bisa lebih nyaman saat tidur. Ini penting bagi kesehatan para pengungsi," ujarnya. 
 
Abrari, warga terdampak gempa di Dusun Paginda, Desa Sokaoneng, Kec. Tambak, Bawean, menyebut minimnya pelayanan kesehatan bagi pengungsi terdampak gempa. Sehingga, kata dia, banyak masyarakat sakit demam, pusing, dan batuk pileg.
 
"Sakit itu diperparah lagi karena masyarakat masih trauma. Pelayanan kesehatan memanh ada, tapi tak maksimal. Karena sebagian besar masyarakat tak mengungsi, memilih tinggal di halaman rumahnya maaing-masing," katanya.
 
Oleh karena itu, Abrari berharap pemerintah gerak cepat dalam penanganan masyarakat terdampak gempa di Bawean. Selain minim pelayanan kesehatan, tim trauma healing juga sangat dibutuhkan.
 
"Sampai saat ini masyarakat belum berani masuk ke rumah, mereka tidur dan beraktifitas di luar rumah, karena masih trauma. Apalagi mereka yang rumahnya rusak sedang dan berat," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan