Ketua RT Terduga Teroris hingga Kode Bahaya Korban Pemerkosaan

Jakarta: Tim Densus 88 Anti Teror menangkap seorang warga Solo berinisial M, Kamis pagi, 25 Januari 2024. M, warga Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon tersebut ditangkap usai salat subuh. "Setelah penangkapan, dilakukan penggeledahan di rumah yang bersangkutan. Penggeledahan hampir satu jam, petugas membawa pisau pendek, pisau panjang dan semacam golok. Ada juga buku-buku. Serta senapan angin dan busur panah" ujar Ketua RW 03 Kelurahan Mojo, Sulistiyono di Solo, Kamis, 25 Januari 2024.   Sementara itu, salah satu tetangga dekat terduga teroris, Prapto menuturkan, M merupakan sosok yang diangkat sebagai Ketua RT lingkungan sekitar. Diketahui, tempat tinggal M dan tetangga sekitarnya merupakan permukiman baru dan belum mendapatkan nomor RT resmi.  Selain M, Tim Densus 88 menangkap lima terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo. Kelima terduga teroris ditangkap di lima lokasi berbeda.   Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, kelima terduga teroris tersebut yaitu S warga Polokarto, N warga Plumbon Mojolaban, P warga Desa Pondok Nguter, M warga Pondok Grogol, serta SS warga Desa Palur Polokarto. Tak hanya pemberitaan soal penangkapan terduga teroris, kanal Nasional Daerah di Medcom.id juga mendokumentasikan sejumlah peristiwa lain yang masih relevan untuk disimak. Salah satunya peristiwa dugaan pemerkosaan yang dialami siswi SMK di Surabaya, Jawa Timur, oleh oknum diduga anggota TNI. Kuasa Hukum korban, Febri Kurniawan Pikulun, mengungkapkan korban A diketahui sempat memberi isyarat minta tolong kepada pegawai minimarket dan hotel dengan mengepalkan empat jari. "Kode minta tolong itu dilakukan korban saat berada di minimarket dan hotel, tapi seperti mereka yang melihat isyarat kode itu belum paham maksudnya," kata Kuasa Hukum korban, Febri Kurniawan Pikulun, dikonfirmasi Kamis, 25 Januari 2024. Jika di Surabaya, seorang siswi mengalami kejadian memilukan menjadi pemerkosaan, siswa SD di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), justru memergoki sepasang guru mereka tengah berbuat mesum di sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan telah memperolah informasi kejadian tersebut. Keduanya telah dimintai keterangan dan diperiksa.   "Kami sudah menindaklanjuti dan memeriksa para guru tersebut," kata Nunuk dihubungi pada Kamis, 25 Januari 2024.  Nunuk mengatakan dua guru tersebut telah diperiksa jajaran Dinas Pendidikan setempat. Menurut dia, pemeriksaan tersebut bersifat klarifikasi dan dilanjut dengan pembinaan.